Kapolda Sumbar Ungkap Kronologi Tewasnya Afif Maulana

| 04 Jul 2024 11:03
Kapolda Sumbar Ungkap Kronologi Tewasnya Afif Maulana
Kapolda Sumatera Barat (Sumbar), Irjen Suharyono. (Antara)

ERA.id - Kapolda Sumatera Barat (Sumbar), Irjen Suharyono mengungkapkan anak Afif Maulana (13) yang tewas di sekitar Jembatan Kuranji, merupakan pelaku tawuran dan mengajak teman-temannya untuk ikut melakukan aksi berbahaya itu.

Hal ini diketahui usai penyidik Polda Sumbar berhasil membuka handphone Afif.

"Baru kami itu kemarin kaget, wah ternyata Afif itu sudah ada percakapan dengan Aditya itu memang yang mengajak tawuran, itu malah Afif Maulana itu (yang ajak tawuran)," kata Suharyono saat dihubungi, Kamis (4/7/2024).

Suharyono lalu mengungkapkan isi percakapan Afif dengan Aditya. Sekira pukul 22.00 WIB malam saat itu, korban bertanya "ada tawuran gak malam ini?". Aditya lalu menjawab dengan meminta Afif ke rumahnya dulu.

"Akhirnya Afif Maulana berangkat ke rumah Adit. 'Ya sudah sambil nunggu tawuran nanti bikin supermi dulu di rumah'. Abis bikin supermi langsung hayu jam 01.30 WIB berangkat menuju sasaran. Itu sudah berkumpul sama kelompok yang lain. Itu sudah jelas mau berangkat tawuran," ungkapnya.

Rencana tawuran ini diskenariokan seolah-olah mereka berkumpul untuk mengadakan pesta atau jalan-jalan. Jenderal bintang dua Polri ini lalu menerangkan ada video Afif memegang pedang dan mengajak rekan-rekannya untuk tawuran di ponselnya.

Suharyono menduga Afif salah pergaulan karena terlibat tawuran. Sebab, salah satu teman bocah ini merupakan ketua kelompok gangster.

"Wong itu pengakuan dari Aditya itu, Aditya kan ketua kelompoknya gangster itu, itu kan salah pergaulan si Afif Maulana itu, salah memilih teman. Akhirnya apa? Berangkatlah menuju sasaran 25 motor, dengan 50 kurang lebih pesertanya, itu mau menghantam gangster lawan itu, baru di cegah polisi," ujarnya.

Dia mengatakan Afif dan teman-temannya memiliki grup di media sosial untuk mengajak kelompok lain tawuran. Dari grup itu, mereka janjian untuk tawuran di lokasi yang telah ditentukan.

Ketika semuanya telah berkumpul, polisi datang untuk membubarkan kegiatan membahayakan itu. 

"Akhirnya saat kejar-kejaran di atas jembatan, itu polisi tidak pernah namanya nangkap Afif Maulana, nggak pernah. Kecuali Afif Maulana itu mengajak melompat, mengajak melompat ke Aditya, yang memboncengkan itu namanya Aditya. Yang tadi bikin supermi, yang akhirnya berangkat boncengan itu namanya Aditya begitu," jelasnya.

Namun, Aditya menolak ajakan Afif. Bocah ini lalu melompat dari Jembatan Kuranji dan setelah itu dia ditemukan tewas.

Rekomendasi