ERA.id - Polisi belum dapat memastikan mayat pria dengan kepala hancur yang ditemukan di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Sabtu (17/8) silam, merupakan korban pembunuhan atau tidak.
Kapolres Kepulauan Seribu, AKBP Ajie Lukman Hidayat menjelaskan ditemukan luka di perut korban. Namun belum dapat dipastikan sebab luka tersebut.
"Iya (ada luka di perut hingga organ dalam) keluar, ususnya terurai keluar. Tapi belum diketahui apakah itu (karena) luka sayatan atau luka karena dimakan ikan," kata Ajie kepada wartawan, Selasa (20/8/2024).
Ajie mengatakan kedokteran forensik masih memeriksa jasad tersebut, pun untuk mendalami penyebab kematian korban. Perihal identitas jasad pria itu belum diketahui hingga saat ini. Polres Kepulauan Seribu belum menerima ada laporan orang hilang dari masyarakat.
"Kita sudah melakukan visum luar, hari Senin kemarin. Tapi untuk sidik jari nggak bisa diangkat karena kulit arinya sudah terkelupas, sudah lepas. Jadi kita kesulitan untuk mengetahui identitas dari sidik jari," jelasnya.
Sebelumnya, sesosok mayat pria ditemukan mengapung di perairan Pulau Pramuka, Sabtu silam. Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
"Setelah dicek korban memiliki ciri-ciri jenis kelamin laki-laki, tidak menggunakan busana (atau) telanjang bulat), kepala dalam keadaan rusak," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan dikutip Senin (19/8).
Belum diketahui identitas mayat ini. Jasad ini pertama kali ditemukan warga sekitar ketika hendak menyeberang dari Pulau Panggang menuju Pulau Pramuka.
Polisi lalu menuju ke lokasi usai menerima laporan soal penemuan mayat. Hasil pemeriksaan sementara, mayat ini memiliki tinggi sekira 168 centimeter dan berat kurang lebih 65 kilogram.
"(Ciri-ciri lainnya) terdapat tato di tangan sebelah kanan bergambar pedang silang (X), dan tangan sebelah kiri," tambahnya.