Fakta Baru Tabrakan Maut Cipularang yang Disebut Polisi Kecelakaan Karambol

| 15 Nov 2024 14:03
Fakta Baru Tabrakan Maut Cipularang yang Disebut Polisi Kecelakaan Karambol
Ilustrasi kecelakaan. (Pixabay)

ERA.id - Kepala Korlantas Polri Irjen Pol. Aan Suhanan mengungkapkan beberapa fakta baru terkait peristiwa kecelakaan maut di KM 92 Tol Cipularang di Purwakarta, Jawa Barat, pada Senin (11/11).

Fakta tersebut, kata dia, didapatkan usai tim Korlantas Polri menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan.

“Ternyata setelah kami olah TKP dan melihat dari dashboard Jasa Marga, rupanya ini bisa dibilang kecelakaan karambol,” kata Irjen Pol. Aan dalam keterangan tertulis, Kamis kemarin.

Ia menjelaskan, kecelakaan karambol adalah kecelakaan yang terjadi pada kendaraan dari bagian belakang ke depan. Saat peristiwa itu terjadi, keadaan jalanan berair setelah hujan besar.

Selain itu, lanjutnya, tim yang menggelar olah TKP menemukan jejak rem di kilometer sebelum titik poin lokasi terjadinya kecelakaan.

“Di kilometer sebelum titik poin terjadinya kecelakaan di KM 92 +400, itu terjadi jejak rem. Ini masih dugaan. Artinya, kami harus mendalami jejak rem ini apakah dari kendaraan yang bersangkutan karena bisa jadi jejak rem itu sudah lama,” ucapnya.

Lebih lanjut, Irjen Pol. Aan mengatakan bahwa pihaknya juga menemukan bekas kampas rem di roda yang terbakar atau berubah warna akibat overheat. Temuan itu, kata dia, akan didalami oleh Korlantas melalui pemeriksaan secara teknis.

“Kemudian, kami juga masih harus mendalami bukti-bukti yang ada di TKP maupun di dashboard Jasa Marga untuk mengukur kecepatan maupun perilaku pengemudi pada saat sebelum kejadian,” ujarnya menambahkan.

Meski telah ditemukan beberapa fakta tersebut, Irjen Pol. Aan menegaskan bahwa pihaknya masih belum bisa menyimpulkan penyebab dari kecelakaan lantaran masih harus melakukan kajian.

“Kami harus merekonstruksi hasil olah TKP yang dilakukan. Mudah-mudahan dalam waktu cepat kami bisa menyimpulkan penyebab terjadinya peristiwa kecelakaan di KM 92,” ujarnya.

Diketahui, kecelakaan beruntun antara sebuah truk dan 17 minibus itu terjadi pada Senin (11/11) sore. Jasa Marga mencatat satu orang meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Dari informasi di lapangan, kecelakaan diduga terjadi akibat kendaraan truk yang melaju dari arah Bandung menuju Jakarta mengalami rem blong, sehingga tidak dapat mengendalikan laju kendaraannya dan menabrak kendaraan-kendaraan di depannya.

Rekomendasi