ERA.id - Polisi menyampaikan pihaknya masih mengusut kasus pesta seks gay di Habitare Apart Hotel Rasuna, Jakarta Selatan (Jaksel). Pihak perhotelan akan diperiksa untuk mendalami kasus ini.
"Untuk pihak hotel pasti kami mintakan keterangan karena pada saat kejadian turut membantu polisi memfasilitasi penggeledahan," kata Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Mohamad Iskandarsyah saat dihubungi, Kamis (6/2/2025).
Hasil pemeriksaan sementara, pesta seks itu dilakukan di satu kamar deluxe yang dipesan tersangka. Pelaku menyewa kamar hotel melalui aplikasi.
Iskandarsyah pun menyebut pihaknya telah memeriksa urine ke-56 pria yang melakukan pesta seks gay itu. Hasilnya, seluruh peserta negatif menggunakan narkotika.
"Untuk pemeriksaan saat ini kami sedang fokus ke pembuktian dan pendalaman melalui HP para tersangka," jelasnya.
Sebelumnya, polisi membongkar praktik pesta seks sesama jenis laki-laki atau gay di sebuah hotel di kawasan Rasuna Said, Kuningan, Jaksel, Sabtu (2/1/2025). Puluhan orang ditangkap dalam kasus ini.
"Adanya pesta seks sesama jenis, laki-laki atau gay. Jadi pesta seks LGBT yang dilakukan oleh sesama jenis laki-laki. Ada 56 orang yang diamankan di TKP," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan dikutip Selasa (4/2/2025).
Dari 56 laki-laki itu, tiga di antaranya ditetapkan sebagai tersangka, yakni RH alias R, RE alias E, dan BP alias D. Peran RH dan RE sebagai orang yang menyewa kamar hotel. Untuk BP perannya merekrut orang-orang yang ingin pesta seks gay.
BP mulanya merekrut 20 orang untuk bergabung ke dalam pesta seks tersebut. Para peserta yang sudah direkrut itu kemudian mengundang rekan-rekannya yang lain.
"Sejauh ini fakta yang ditemukan oleh tim penyidik bahwa untukmengikuti peserta atau event ini, itu tidak dipungut biaya oleh para penyelenggara tigatersangka ini. Hanya didasarkan pada kepuasan dan kesenangan yang ingin mereka dapatkan," ungkapnya.
Ketiga pelaku ini meminta para peserta untuk tidak menolak secara kasar jika menolak pasangannya. Para peserta juga diminta menggunakan label identitas berupa stiker. Hanya yang menjadi "perempuan" yang memakai stiker di bahunya, untuk laki-laki tak perlu menempelkan label tersebut.
"Jadi lampunya dimatikan (ketika pesta berlangsung). Jadi stikernya itu glow in the dark ya, menyala," jelas Ade.