ERA.id - Polres Metro Jakarta Timur membongkar jasad pemilik rumah toko (ruko) berinisial JS (69) yang ditemukan tewas dalam cor semen di tokonya yang direnovasi di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur.
"Itulah kita bersama-sama dengan Damkar membongkar semen itu. Kami akan membuka yang seakan-akan bentuknya seperti kuburan jadi ditutup dengan semen, korban ini ditutup dengan semen, dan kami akan membongkar itu," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly saat ditemui di lokasi, Rabu kemarin.
Proses pembongkaran dilakukan bersama dengan personel pemadam kebakaran (damkar) dan laboratorium forensik (labfor) RS Polri Kramat Jati untuk kemudian dilakukan autopsi.
Autopsi dilakukan sebagai salah satu tahap penyelidikan kasus secara mendalam untuk mengetahui sebab kematian korban. "Kami akan membongkar itu, dan kami akan melakukan autopsi di Rumah Sakit Polri," ujar Nicolas.
Sebelumnya diberitakan, korban yang merupakan pemilik rumah toko berinisial JS (69) tewas dicor ini ditemukan di saluran air belakang ruko di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur usai hilang selama sepekan. "Ditemukannya korban ada di belakang di saluran air di belakang, di proyek ini di bagian belakang dalam bangunan ini," kata Nicolas.
Korban JS merupakan pemilik proyek tersebut sedangkan keluarganya berada di luar negeri dan kebetulan korban juga sudah menikah di Jakarta dan tinggal bersama istri keduanya yang ada di Jakarta. Sedangkan pelaku berinisial ZA (35) sudah menikah juga dan keluarganya tinggal di Papua, dan dia seorang diri di Jakarta untuk mencari pekerjaan.
Kronologi
JS diketahui sempat ribut dengan pelaku berinisial ZA (35) sebelum tewas dicor semen.
"Awal ceritanya pada 16 Februari 2025, korban datang ke proyek karena karyawan yang bekerja di sini mogok kerja, sehingga korban agak sedikit marah. Dan kebetulan, yang terduga pelaku ini berada di TKP. Jadi, dia berada di TKP, dia menjaga TKP ini, proyek yang ada di sini," kata Ary.
Kemudian, korban mengajak pelaku ke Polres Metro Jakarta Timur untuk melapor karena ada indikasi pencurian peralatan proyek oleh para karyawan. Terduga pelaku pun menolak untuk pergi melapor ke polisi bersama dengan korban. Bahkan, terduga pelaku meminta gajinya.
"Jadi terduga pelaku meminta gaji sebesar Rp900 ribu. Namun, karena korban emosi, korban memukul. Awalnya korban menampar terduga pelaku," ujar Nicolas.
Melihat perlakuan korban, pelaku akhirnya menangkis dan mendorong korban hingga jatuh.
"Di situlah terduga pelaku sudah naik pitam terhadap korban dan terjadilah penganiayaan berat yang menyebabkan korban tewas," papar Nicolas.
Setelah korban dipukul, pelaku juga menghantam kepala korban dengan batu.
"Terduga pelaku memastikan bahwa korban telah meninggal. Terduga pelaku pun panik dan menyeret korban, kemudian ditaruh di saluran air dan ditutup dengan semen dan batu bata yang ada," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, pemilik rumah toko (ruko) berinisial JS (69) ditemukan tewas di dalam cor semen di tokonya yang tengah direnovasi di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, usai hilang selama sepekan.
"Iya kubur di dalam cor-an. Setelah dicor dikasih karpet di bagian atasnya. Informasinya begitu," kata kuasa hukum keluarga, Enjel Aritonang di Jakarta, Rabu.
Dia menyebutkan, korban terakhir kali pamit ke istrinya untuk mengecek renovasi tokonya pada Minggu (16/2) pagi.
Uang dikuras
Setelah membunuh, pelaku berinisial ZA (35) menguras ATM korban. "Memang sebagian harta korban, berupa uang sudah diambil oleh terduga pelaku, ditransfer ke rekeningnya juga," kata Ary.
Saat pihak kepolisian menyelidiki kasus ini, pengungkapan terlihat dari ponsel (handphone) korban yang masih dipegang oleh pelaku.
Terlihat ada bukti transaksi pelaku menggunakan ATM korban ke rekeningnya. Pelaku ZA berhasil membawa uang tunai korban sebesar Rp10 juta, sedangkan Rp40 juta ditransfer ke rekening pelaku.
Ary mengatakan si pelaku mengetahui pin rekening korban karena pelaku merupakan orang kepercayaan korban. Sehingga, pelaku ZA bisa dengan mudah melancarkan aksinya.
Penangkapan
ZA ditangkap di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, pada Rabu sore usai dipancing oleh polisi dari Polres Metro Jakarta Timur.
Menurut Ary, awalnya istri korban melaporkan hilangnya sang suami setelah sepekan tak ada kabar ke Polres Metro Jakarta Timur.
Mendapatkan laporan tersebut, penyelidik Polres Metro Jakarta Timur berupaya menyelidiki untuk mengungkap kasus tersebut.
"Kita pancing menaruh barang biar si terduga pelaku mau ambil barangnya di rumah istrinya. Pelakunya masih polos, kalau memang benar pembunuh sudah hilang dia, jadi tertangkap di Cipete, Jaksel itu," kata dia.