ERA.id - Kasus kematian dua bocah sekolah dasar yang tenggelam saat ekstrakulikuler di sekolah naik ke tahap penyidikan. Kepala sekolah SDIT Ibnuh Jazari turut diperiksa dalam perkara ini.
"Jadi berasal hasil penyelidikan kemudian dilakukan gelar perkara di Polres. Kemudian cocok nih sama penyelidikan di Polsek. Kemudian ditingkatkan jadi penyidikan dari penyelidikan," kata Kapolsek Babelan Kompol Wito kepada wartawan, Jumat (15/8/2025).
Sejumlah saksi telah dimintai keterangan untuk mengusut kasus ini, di antaranya wali kelas korban, sekuriti sekolah, hingga Ketua RT.
Wito mengatakan pihak rumah sakit akan menjadwalkan pemeriksaan. Dalam pengusutan kasus ini, sejumlah barang bukti telah disita kepolisian, yakni rekaman CCTV, pakaian kedua korban, hingga kuitansi pembayaran ekstrakurikuler.
"Sudah diperiksa kepala sekolahnya," tuturnya.
Sebelumnya, polisi menyampaikan pihaknya menutup kolam renang di SDIT Ibnul Jazari, Babelan, untuk mengusut kasus KBW dan FAP yang tewas saat mengikuti ekstrakulikuler renang perdana di sekolahnya.
"Ya kita tutup (kolam renang), kita police line. Kegiatan sekolah itu kami tidak tutup, tetapi pihak sekolah meliburkan sendiri," kata Kompol Wito saat dihubungi, Kamis (14/8).
Sejumlah rekaman CCTV turut disita penyidik. Guru-guru dan sejumlah warga juga telah dimintai keterangan terkait insiden ini. Wito juga mengatakan kolam renang yang menjadi tempat ekstrakurikuler itu berukuran 7x10 meter dengan kedalaman bervariasi.
"Kedalamannya bervariasi, dari 110 (centimeter/cm) terus sampai 120 (cm) terus 140 (cm), itu paling dalem. Ujung ke ujung makin dalem gitu lho," tuturnya.
Ekstrakurikuler itu diikuti 25 siswa. Kegiatan itu diawasi satu guru dan seorang pelatih. Saat kejadian, guru dan pelatih itu diduga sedang tak memperhatikan Kafa dan Fathia.
"Ya dia si tidak melihat, justru malah dikasih tahu yang temen berenangnya kalau ada yang tenggelam di situ dan disampaikan kepada pelatih atau gurunya, 'ada yang tenggelam, ada yang tenggelam'. Kemudian langsung ya kan memberikan pertolongan dibawa ke rumah sakit," ungkapnya.