Usai Bikin Gaduh dan Minta Maaf, KPI Bakal Gelar Sidang Pleno Soal Program Trans7

| 14 Oct 2025 20:35
Usai Bikin Gaduh dan Minta Maaf, KPI Bakal Gelar Sidang Pleno Soal Program Trans7
Ketua KPI Pusat Ubaidillah (Dok. Istimewa)

ERA.id - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat akan mengambil langkah tegas terkait polemik penayangan konten pesantren yang disiarkan oleh stasiun televisi swasta, Trans7. KPI Pusat memastikan kasus yang menimbulkan kegaduhan ini akan dibawa ke sidang pleno.

Ketua KPI Pusat Ubaidillah mengatakan pihaknya akan mengambil sikap tegas terhadap tayangan Trans7. Kasus tersebut akan dibawa ke sidang pleno untuk menentukan langkah yang diambil dalam menyikapi permasalahan tersebut.

"Tentu ini akan dibawa ke sidang pleno. Di situ kami tentukan apa sikap yang akan diberikan KPI secara kelembagaan terkait kasus ini," katanya, Selasa (14/10/2025).

Bukan hanya itu saja, Ubaidillah juga menyayangkan program Xpose di Trans7 yang dinilai mencederai nilai-nilai luhur penyiaran. Menurutnya tayangan tersebut justru menimbulkan kegaduhan di masyarakat, khsusunya pondok pesantren.

"Penyiaran ditujukan untuk menjadi jembatan yang bisa mengukuhkan integrasi nasional. Tayangan ini justru menimbulkan kegaduhan karena dinilai menyinggung suasana kebatinan pesantren," tegasnya.

Menurut dia, pesantren sebagai lembaga pendidikan dan keagamaan telah memberikan kontribusi tanpa pamrih kepada bangsa ini.

Bahkan sebelum kemerdekaan, sambung Ubaid, pesantren berjibaku menghidupkan sikap tenggang rasa, tali asih, dan ikut perjuangan kemerdekaan Indonesia.

"Kita tahu pesantren banyak berkontribusi kepada negeri, tanpa pamrih. Tayangan itu yang nampaknya membuat publik bahwa yang bersangkutan, kurang empati dan pengetahuan tentang khazanah kepesantrenan dipertanyakan," katanya.

Atas dasar hal tersebut, KPI akan melanjutkan kasus ini sesuai mekanisme yang berlaku. Ubaid juga mengimbau lembaga penyiaran untuk mengedepankan kehati-hatian dalam menyampaikan informasi di media sosial.

"Kami imbau kepada lembaga penyiaran agar mengedepankan regulasi sebagai acuan menayangkan program siaran dengan mengacu kepada sumber-sumber kredibel dan sesuai fakta," pungkasnya.

Sebelumnya viral di media sosial tentang penayangan program acara Xpose Sencored yang menyinggung Pondok Pesantren Lirboyo pada 13 Oktober 2025. Tayangan itu pun membuat Himpunan Alumni Santri Lirboyo (Himasal) Jabodetabek menggeruduk gedung Trans7.

Direktur Produksi Trans7 Andi Chairil pun turun langsung menemui Himasal Jabodetabek. Andi menyampaikan permohonan maaf secara terbuka dan mengakui kelalaiannya.

"Trans7 mengakui kelalaian walaupun tu materi atau konten dari PH tetapi Trans7 tidak lepas dari tanggung jawab untuk itu. Dan kami menyampaikan permohonan aaf ini juga kepada keluarga Kiai Haji Anwar Manshur, bersama santri, pengasuh dan para alumni, Insya Allah dalam waktu dekat kami akan bertabayyun dengan keluarga Pak Kiai," ucapnya.

Rekomendasi