Warga Minta Pramono Tutup RDF Rorotan karena Dianggap Bawa Penyakit Serius

| 03 Nov 2025 11:34
Warga Minta Pramono Tutup RDF Rorotan karena Dianggap Bawa Penyakit Serius
RDF Rorotan. (Antara)

ERA.id - Warga dari sejumlah kluster perumahan di sekitar Refuse-Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan akan berdemonstrasi agar lokasi pengolahan sampah yang ada di kawasan tersebut ditutup.

“Kami berharap RDF ini ditutup karena sudah tiga kali melakukan uji coba tapi hasilnya masih berdampak kepada warga. Ada yang sakit mata, batuk pilek, hingga Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA),” kata Koordinator Forum Warga & Ketua RT.18 Cakung Timur (Shinano, Mahakam & Savoy JGC) Wahyu Andre Maryono di Jakarta, Senin (3/11/2025).

Unjuk rasa dilakukan di RDF Rorotan untuk menyampaikan aspirasi. Bahkan, pihaknya juga akan ke Balai Kota DKI Jakarta. “Dalam aksi yang pertama kami ada 500 orang dan besok ini akan ada 1.500 warga yang berunjuk rasa,” kata Wahyu.

Jika hal tersebut belum berhasil, maka pihaknya berencana membuat laporan ke Polda Metro Jaya terkait Analis Dampak Lingkungan (Amdal) RDF Rorotan yang hingga saat ini belum terlihat.

“Ini upaya terakhir nantinya,” kata dia.

Dia berpendapat tiga kali uji coba (Februari-Maret 2025, Juni-Juli 2025, dan Oktober-November 2025) di RDF Rorotan hasilnya tetap sama, yakni masih mencemari udara dan lingkungan yang berdampak langsung kepada masyarakat sekitar.

“Ada 20 warga saya terpapar dan membuat mereka sakit,” kata Wahyu.

Selain itu pihaknya juga sudah bersurat kepada Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung untuk bertemu langsung dan menyampaikan aspirasi masyarakat terkait kehadiran RDF Rorotan.

Menurut dia, RDF Rorotan ini berjarak sekitar 800 meter dari kawasan perumahan warga. Bahkan, sudah banyak kluster perumahan yang sudah ada sebelum ada RDF Rorotan.

“Perumahan ini lebih dulu ada dibanding RDF. Bahkan RDF ini dibangun di tengah permukiman penduduk,” ujarnya.

Rekomendasi