Tim Editor
ERA.id - Banjir setinggi 1 hingga 2 meter merendam rumah ratusan kepala keluarga di RW 03 Kelurahan Makasar, Kecamatan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Jumat (19/2/2021).
"Hujan deras dari jam 01.00 WIB air perlahan tinggi. Ketinggian di atas pinggang, di belakang bisa sedada, sekitar satu meter lebih," kata warga setempat, Agung (39)..
Banjir di Cipinang Melayu (Angga Nugraha/era.id)
Menurut Agung, wilayah tersebut sebenarnya telah dinyatakan bebas banjir sejak proyek sodetan Sungai Sunter sepanjang 100 meter dengan lebar dua meter menuju Waduk Tiu berhasil diselesaikan pada akhir September 2020.
Namun akibat curah hujan yang relatif tinggi, rumah penduduk di RW 03 dan sebagian RW 04 Cipinang Melayu kembali disergap banjir.
Sejumlah petugas Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan dikerahkan menuju lokasi terparah banjir untuk mengevakuasi sejumlah manula dan balita yang terjebak air di dalam rumah.
Banjir di Cipinang Melayu (Angga Nugraha/era.id)
Selain menyergap permukiman penduduk, banjir di Jakarta Timur juga meluas hingga menggenangi sejumlah akses jalan umum, di antaranya Jalan Pusdiklat Depnaker, Kecamatan Makasar.
Sejumlah warga pun mengungsi ke berbagai tempat termasuk di pelataran parkir Universitas Borobudur.
Padahal pada 9 Februari lalu, Anies sempat mengunjungi kawasan bantaran Kali Sunter di Cipinang Melayu, Jakarta Timur. Kawasan tersebut saat itu tidak terendam banjir. Anies pun kala itu bersyukur kawasan RW 04 Cipinang Melayu tak lagi banjir.
