ERA.id - Sampah sudah bukan lagi permaslahan baru di Indonesia. Berbagai solusi sudah digunakan untuk terus mengurangi jumlah sampah. Salah satunya adalah dengan mengolah sampah rumahan sendiri, seperti membuat pupuk.
Warga RW.07 Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Neglasari, Perumahan Angkasa Pura 2, Kota Tangerang membentuk komunitas untuk mengolah sampah. Sehingga tidak ada lagi penumpukan sampah yang terjadi baik di lingkungan maupun di rumah-rumah warga.
“Awalnya, karena ada permasalahan penumpukan sampah. Kami akhirnya carikan solusi, riset ke beberapa tempat dan diputuskanlah untuk kami mengolah sampah sendiri dengan mendirikan BIMASENA ini,” ujar Ketua RW.07 Perumahan Angkasa Pura 2, Fahmi Iqbal, Rabu, (8/11/2021).
Bimasena berfungsi sebagai pengolah dan pengelola sampah untuk warga RW.07 Perumahan Angkasa Pura 2. Pembentukan Bimasena berdasarkan keluhan warga yang sulit mengelola sampah.
“Jadi prosesnya, sampah-sampah warga kami kumpulkan, lalu kami pilah mana yang organik dan non-organik. Sampah organik kami cacah lalu diolah oleh maggot. Kemudian, sampah plastik kami olah menjadi bio solar dengan menggunakan alat pyrolysis,” jelasnya.
Ia menambahkan, dalam seminggu sampah yang dikumpulkan dapat mencapai 30 hingga 50 kilogram sampah, untuk 4 RT dengan total waktu pengumpulan selama 45 menit.
“Karena kami ini pilot project dan masih merintis, jadi baru 4 RT dari RW.07 yang kami kumpulkan sampahnya. Ke depannya, kalau sudah semua berjalan dengan baik, seluruh RW.07 maupun RW lainnya akan kami olah juga,” tambahnya
Lurah Karang Anyar, Andia mengatakan bahwa ke depannya akan dibangun juga tempat-tempat pengolahan sampah di wilayah lainnya. Sehingga, zero waste dapat benar-benar terwujud sesegera mungkin.
“Ke depan akan kami buat juga tempat lain seperti BIMASENA ini agar zero waste segera terwujud. Saya harap, masyarakat dapat mengolah sampah kita sendiri, terutama yang memiliki nilai ekonomi. Jadi, tidak ada sampah yang menumpuk di TPA Rawa Kucing,” tutupnya.