ERA.id - Koalisi partai yang ada saat ini berpeluang berubah, bila PDI Perjuangan telah menentukan jagoannya di Pilpres 2024.
“Kalau PDIP sudah bersikap, ini akan mempengaruhi peta-peta politik seperti Golkar, PAN, dan PPP yang sudah terbangun terlebih dahulu. Begitu juga NasDem, PKS, dan Demokrat akan pecah, jika PDIP sudah bersikap,” ungkap Direktur Eksekutif Indeks Politica Indonesia (IPI) Suwadi Idris Amir, Senin(1/8/2022).
Pasalnya, kata Suwadi, PDIP merupakan pemenang pemilu dua kali, pastinya memiliki daya tarik sendiri jika sudah menentukan jagoan, apalagi sejumlah nama sudah muncul dari kader internal mereka, seperti Ganjar Pranowo, Tri Rismaharini, dan Puan Maharani.
“Sebagai partai pemerintah, pastinya memiliki pengaruh kuat terhadap partai politik lainnya. Dan partai-partai lain menyiapkan calon wakilnya,” ujarnya.
Yang paling menarik jika PDIP berkoalisi dengan Gerindra. Apakah itu paket Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo atau Prabowo-Puan Maharani.
“Puan hanya sebagai 02 karena elektoral belum mendukung. Tapi, kalau Prabowo dengan Ganjar ini menjadi problem, karena keduanya memiliki elektoral dan ketokohan yang berimbang,” bebernya.
Duet itu disebut juga bisa memecah koalisi partai yang sudah terbangun sejak dini. “Saya melihat partai-partai lain akan berpikir untuk melakukan koalisi tandingan,” ucapnya.
“Jika koalisi ini terwujud, mampukah PKS dan Demokrat untuk meyakinkan NasDem mengusung Anies-AHY? Kalau mampu meyakinkan NasDem, maka pilpres sangat menarik,” imbuhnya.
Diketahui, sejumlah parpol sudah menentukan arah koalisi pada Pemilihan Presiden 2024. seperti koalisi Golkar, PAN, dan PPP. Selanjutnya Gerindra bersama dengan PKB. Terkahir NasDem, PKS dan Demokrat yang saat ini masih menjajaki koalisi.