PDIP Disebut Bakal Goyahkan Koalisi Parpol Lain Saat Umumkan Capres, Hasto: Bukan Goyahkan, Tapi Menyatukan

| 21 Aug 2022 18:25
PDIP Disebut Bakal Goyahkan Koalisi Parpol Lain Saat Umumkan Capres, Hasto: Bukan Goyahkan, Tapi Menyatukan
Hasto Kristiyanto (Dok. PDIP)

ERA.id - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut saat partainya mengumumkan calon presiden (capres) 2024, tidak akan menggoyahkan koalisi yang telah terbentuk dari sejumlah partai. Justru malah akan menyatukan kepentingan bangsa dan negara.

"Ketika ibu Megawati nanti mengumumkan, yang terjadi bukan menggoyahkan tapi menyatukan, menyatukan untuk kepentingan bangsa dan negara sehingga bandul politik itu akan bergeser menuju konsolidasi partai-partai politik, itu yang diharapkan," kata Hasto di Jakarta, Minggu (21/8/2022).

Ia menghormati kedaulatan tiap partai politik (parpol). Karena itu, ia mempersilakan parpol lainnya mengumumkan capres lebih awal. Saat ini ia ingin lebih dulu meningkatkan kinerjanya bagi masyarakat.

"Sehingga pemilu 2024 nanti dilaksanakan dalam suasana kegembiraan, dalam suasana keberhasilan pemerintahan, tidak menghadapi berbagai ancaman, tekanan dunia internasionaal tetapi dalam situasi dimana prestasi itu setinggi-tingginya, itu yang diharapkan oleh PDIP," katanya.

Hasto menyebut partainya juga sudah banyak pengalaman dalam mengelola dinamika atau perbedaan di arus bawah kadernya. Menurutnya, dinamika itu menjadi hal yang berulang.

"Kalau kita memutar masa lalu terkait dengan pilkada DKI, pilkada di kota Surabaya, kemudian pilgub zaman Pak Jokowi dan pencalonan Pak Jokowi sendiri, dinamika yang muncul ini kan suatu hal yang berulang, sehingga pdip perjuangan sudah banyak pengalaman di dalam mengelola berbagai dinamika-dinamika seperti itu, itu merupakan hal yang wajar itu ekspresi dalam demokrasi," katanya.

Ia menegaskan saat sudah diputuskan capres sesuai keputusan Ketua Umum PDIP, berdasarkan pengalaman yang pernah terjadi, nanti akan dibahas bersama sosok cawapresnya.

"Kemudian siapa cawapresnya, itu dibahas bersama, saat itu dibahas dengan Nasdem, dibahas dengan Hanura, dibahas dengan PKPI, itu kan sebagai partai yang mendukung pak Jokowi pada tahun 2014, nah disitulah baru ditetapkan bersama-sama," katanya.

Rekomendasi