Wali Kota Samarinda Ingin Pembangunan IKN Belajar dari DKI: Daerah Penyangganya Jangan Tertinggal Jauh

| 24 Sep 2022 21:05
Wali Kota Samarinda Ingin Pembangunan IKN Belajar dari DKI: Daerah Penyangganya Jangan Tertinggal Jauh
Desain Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP Ibu Kota Negara Nusantara. (ANTARA/HO-Kementerian PUPR/pri.)

ERA.id - Wali Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Andi Harun berharap pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan daerah-daerah penyangga harus bersamaan sehingga tidak terjadi ketimpangan.

Dia mencontohkan ketika membangun DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia saat ini, pembangunan daerah-daerah penyangga justru tertinggal jauh.

"Belajar dari DKI Jakarta yang daerah penyangganya tertinggal jauh ketimbang ibu kota negara, maka hal ini jangan sampai terjadi di Kalimantan Timur. Sehingga, pembangunan di IKN dan daerah penyangga harus sama-sama," kata Andi Harun di Samarinda dikutip dari Antara, Sabtu (24/9/2022).

Kawasan penyangga DKI Jakarta, menurutnya, mendapat masalah karena DKI Jakarta lebih dulu dibangun, baru kemudian menyusul pembangunan di daerah-daerah penyangga. Hal itu menyebabkan ketimpangan di berbagai hal terjadi hingga kini.

Oleh karena itu, dia meminta Kepala Badan Otorita IKN Bambang Susantono dan jajarannya untuk menyusun rancangan strategis dalam membangun IKN dan daerah penyangga sekitarnya secara menyeluruh.

Badan Otorita IKN harus membuat perencanaan pembangunan secara menyeluruh, mulai dari kawasan inti hingga daerah penyangga, seperti Samarinda, Balikpapan, Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser, agar kawasan tersebut tumbuh dan maju bersama IKN.

Dia juga meminta Badan Otorita IKN mengidentifikasi sejumlah kluster di daerah penyangga sebagai pendukung sistem perencanaan dan pembangunan IKN. Identifikasi itu kemudian dapat dituangkan dalam kerangka terperinci cetak biru, sehingga terdapat kesatuan pembangunan antara IKN dan kawasan penyangga.

Misalnya, katanya, Samarinda dapat menjadi kluster energi terbarukan dan manufaktur, sementara Balikpapan sebagai kota jasa. Kemudian, tambahnya, Kutai Kartanegara, Paser, dan Penajam Paser Utara sebagai kawasan pengembangan pertanian dalam arti luas.

Hal lain yang juga perlu dipetakan, katanya, adalah kebutuhan tenaga kerja hingga peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM). Sehingga, peningkatan SDM disesuaikan dengan kluster maupun kebutuhan masing-masing kawasan supaya antara kawasan satu dan yang lainnya saling mendukung.

Jika rencana pembangunan bersama antara IKN dan penyangga itu tidak disiapkan dari sekarang, katanya, maka daerah penyangga hanya dikhawatirkan hanya akan menerima limpahan masalah sosial. Apalagi, tambahnya, Samarinda sudah terlibat mengatasi persoalan sosial seperti meredam gejolak anti-IKN.

"Di Samarinda sudah terbentuk forum lintas agama, lintas suku, pengusaha, dan berbagai elemen dalam mendukung kelancaran pembangunan IKN. Kami berharap forum ini bisa membantu memberi pemahaman kepada masyarakat perihal pembangunan IKN bagi daerah," ujar Andi Harun.

Rekomendasi