ERA.id - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi di beberapa wilayah perairan pada 26 - 27 September 2022.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Tenggara-Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur-Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Sabang, perairan Batam, perairan Banten, Selat Sunda, perairan selatan Jawa Barat, Laut Jawa, Selat Lombok bagian utara, Selat Makassar bagian selatan, Laut Arafuru, Akhmad Taufan Maulana selaku Koordinator Bidang Hubungan Masyarakat BMKG, Senin (26/9/2022).
Ia menjelaskan, bahwa kondisi ini menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1.25-2.5 meter di Selat Malaka bagian utara, perairan timur P. Simeulue-Kep. Nias, perairan Kep. Batam, Laut Natuna Utara, perairan Kep. Anambas-Kep. Natuna, Laut Natuna, perairan Kep. Karimata, Selat Karimata bagian selatan, Laut Jawa bagian timur, perairan Kep. Kangean, Laut Bali, Selat Lombok bagian utara.
Kemudian, Selat Makassar bagian tengah dan selatan, Selat Sumba bagian barat, Selat Sape bagian selatan, perairan P. Sawu-Kupang-P. Rote, Laut Sawu, Selat Ombai, Laut Sulawesi bagian barat, perairan Kep. Sangihe - Kep. Talaud, perairan Kep. Sitaro, perairan Bitung, Laut Maluku bagian utara, perairan utara Halmahera, Samudra Pasifik Utara Halmahera, perairan timur Biak, perairan Jayapura-Sarmi, Samudra Pasifik Utara Biak-Jayapura, Laut Arafuru bagian timur.
Untuk gelombang di kisaran lebih tinggi 2.5-4.0 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat P. Simeulue-Kep. Mentawai, Samudra Hindia Barat Aceh-Kep. Mentawai, perairan selatan Bali-Sumbawa, perairan selatan P. Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Samudra Hindia Selatan NTT.
Sedangkan untuk gelombang yang sangat tinggi di kisaran 4.0-6.0 meter berpeluang terjadi di perairan Enggano-Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Bengkulu-Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, parairan selatan Banten-Jawa Timur, Samudra Hindia Selatan Banten-NTB.
Untuk itu, ia meminta perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran seperti Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," katanya.