Elektabilitas Ganjar Melejit karena Terlihat Sederhana dan Merakyat?

| 27 Sep 2022 11:16
Elektabilitas Ganjar Melejit karena Terlihat Sederhana dan Merakyat?
Ganjar dalam Rapat Koordinasi Kepala Daerah dari PDIP (Gabriella Thesa/ERA.id)

ERA.id - Pemilih milenial dan generasi Z mengunggulkan Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden (Capres) 2024. Data itu diambil dalam survei yang dilakukan lembaga survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS).

"Dalam simulasi tiga nama, elektabilitas Ganjar ada di kisaran 33,3 persen. Sementara Anies Baswedan di bawahnya dengan 27,5 persen dan Prabowo Subianto 25,7 persen," kata Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes, Senin (26/9/2022) kemarin.

Survei CSIS diperuntukkan pada populasi pemilih muda berusia 17-39 tahun (generasi Z usia 17-24 tahun dan generasi milenial usia 24-39 tahun) dan dilakukan pada periode 8-13 Agustus 2022.

Penarikan sampel menggunakan multistage random sampling terhadap 1.200 responden di 34 provinsi. Margin of error kurang lebih 2,84 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Arya menambahkan elektabilitas Ganjar juga teratas dalam simulasi tujuh nama dengan tambahan sejumlah tokoh, yakni Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menparekraf Sandiaga Uno, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, dan Ketua DPR RI Puan Maharani.

"Pada simulasi 7 nama ini elektabilitas Ganjar berada di angka 26,9 persen. Kemudian diikuti Prabowo dengan 20,1 persen, dan disusul tipis oleh Anies dengan 19,9 persen," jelasnya.

Sementara pada simulasi 14 nama, lagi-lagi Ganjar berada di urutan teratas survei elektabilitas. Arya mengatakan, Ganjar mendapat elektabilitas sebesar 25,9 persen pada simulasi ini.

"Para responden ditanya 'Bila Pemilu Presiden dilaksanakan hari ini, manakah di antara nama-nama tokoh di bawah ini yang akan Anda pilih sebagai Presiden Republik Indonesia?'," kata Arya.

Dalam survei ini, kata Arya, terjadi perubahan kesukaan orang terhadap kepemimpinan nasional ke depan dibandingkan dua tahun sebelumnya. Arya mengatakan pemilih muda cenderung ingin pemimpin yang merakyat dan sederhana.

"Kami menanyakan seperti apa karakter paling dibutuhkan untuk memimpin Indonesia ke depan. Sekarang terjadi perubahan menjelang 2024 sebagian besar pemilih muda kita menginginkan karakter pemimpin yang jujur dan tidak korupsi sebesar 34,8 persen," jelasnya.

Rekomendasi