ERA.id - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyebut, seluruh pintu di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur dalam kondisi terbuka saat tragedi terjadi. Namun, dimensi pintu yang terbuka cukup kecil karena hanya muat dilewati dua orang.
"Yang disebut pintu terbuka cuma ini saja, kecil. Ini masuk dua orang saja. Kalau desak-desakan, dua (orang) juga bisa, cuma ya sesak," kata Komisoner Komnas HAM Choirul Anam dalam konferensi pers di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Rabu (12/10/2022).
Anam lantas menjelaskan, pintu yang ada di Stadion Kanjuruhan sebenarnya seluas 2,7 meter. Namun, yang terbuka hanya pintu kecil yang luas keseluruhannya 150 centimenter dengan tinggi 180 centimeter.
"Dua pintu ini yang dibuka, ini 75 centimeter (ukuran daun pintu sisi kanan), ini 75 centimeter (ukuran daun pintu sisi kiri), jadi 150 centimeter (keseluruhan luas pintu kecil)," kata Anam.
Lebih lanjut Anam menjelaskan, pintu yang luasnya 2,7 meter yang menjadi bagian dari pintu kecil itu sebenarnya berbentuk sliding door atau pintu geser. Namun, pintu tersebut tidak pernah dibuka.
Berdasarkan temuan Komnas HAM, pintu di Stadion Kanjuruhan yang dibuka memang hanya pintu kecil saja.
"Yang dibuka hanya (pintu) yang kecil ini. (Pintu) sliding-nya enggak (dibuka). Jadi secara keseluruhan (pintu di Stadion Kanjuruhan) ini enggak (dibuka sepenuhnya)," papar Anam.
Terkait dengan banyaknya saksi yang menyebut bahwa pintu di Stadion Kanjuruhan, khususnya pintu nomor 13, tertutup, menurut Anam hal itu disebabkan karena kepanikan penonton.
Anam memaparkan, rasa panik, perih di bagian mata, dan dada sesak di tambah struktur tangga yang curam, membuat orang sulit kondisi asli pintu yang terbuka.
Apalagi, pintu yang terbuka berukuran sangat kecil dan sudah dipenuhi orang yang hendak keluar.
"Beberapa saksi kunci yang kami dapatkan, yang mau masuk ke pintu 12 dan 13 iru memang sesak. Sehingga, itu kan tangganya curam, kalau kita di sini (berdiri di bagian atas) terus di depan kita ada orang, ya pintu kecil itu enggak akan terlihat. Yang terlihat cuma ini saja (pintu geser)," papar Anam.
Sementara Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara kembali menegaskan, pintu di Stadion Kanjuruhan pada intinya terbuka tapi hanya sebagian kecil saja. Sementara pintu yang seharusnya bisa dibuka maksimal tidak dilakukan.
"Jadi pintunya totalnya yg warna biru itu sliding door. Yg dibuka hanya dua daun pintu saja. Jadi slidingnya tidak dibuka," kata Beka.