Singapura-Malaysia Daftarkan Kebaya ke UNESCO, Komisi X DPR RI: Indonesia Juga Harus Segera

| 25 Nov 2022 17:21
Singapura-Malaysia Daftarkan Kebaya ke UNESCO, Komisi X DPR RI: Indonesia Juga Harus Segera
Model memperagakan busana kebaya di Pantai Kuta, Badung, Bali (Antara)

ERA.id - Komisi X DPR RI menilai, Indonesia perlu segera menyusul langkah empat negara tetangga yang mendaftarkan kebaya ke UNESCO sebagai warisan budaya takbenda.

Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira mengatakan, belum tentu negara lain yang sudah mendaftar lebih dulu langsung mendapat pengakuan dari UNESCO. Oleh karena itu, Indonesia pun harus segera mengambil langkah untuk mendaftarkan kebaya.

"Bahwa ada negara yang mendaftar lebih dahulu tidak berarti langsung diakui. Makanya, kita, Indonesia, harus segera mendaftar disertai bukti cultural heritage yang kita miliki tentang kebaya ini," kata Andreas kepada wartawan, Jumat (25/11/2022).

Menurutnya, Indonesia tidak perlu melakukan pendaftaran secara multinastional nomination atau bersama-sama dengan negara lain. Melainkan cukup dengan single nomination.

Alasannya, karena kebaya sudah terbukti merupakan warisan budaya nusantara. Sehingga tidak perlu didaftarkan bersama-sama dengan negara lain.

"Kita perlu mendafta untuk kapasitas single nomination, karena kebaya ini kan memang warisan budaya nusantara," kata Andreas.

Meski begitu, politisi PDI Perjuangan itu mengingatan untuk memperhatikan pemenuhan segala persyaratan-persyaratannya.

Lebih lanjut, Andreas mengatakan, jika nantinya Indonesia sudah mendaftarkan diri, maka langkah selanjutnya adalah melakukan diplomasi politik. Tujuannya supaya UNESCO mengakui kebaya merupakan warisan budaya dari Indonesia.

"Untuk itu memang semua stake holder kebaya nasional perlu mendukung agar pemerintah segera mendaftar dan memperoleh pengakuan," ucapnya.

Sebelumnya, empat negara ASEAN yang meliputi Singapura, Malaysia, Brunei, dan Thailand mendaftarkan kebaya sebagai Warisan Budaya Tak Benda ke UNESCO. Penyerahan pendaftaran itu disebut akan dilakukan pada Maret 2023. 

"Brunei, Malaysia, Singapura, dan Thailand sepakat untuk bekerja sama dalam nominasi multinasional ini karena kebaya mewakili dan bentuk kekayaan budaya di kawasan," jelas NHB Singapura, dikutip Channel News Asia. 

Rekomendasi