Menkes Ungkap Dua Strategi Pemerintah Tangani Covid-19 Usai PPKM Dicabut

| 08 Feb 2023 14:20
Menkes Ungkap Dua Strategi Pemerintah Tangani Covid-19 Usai PPKM Dicabut
Menkes Budi Gunadi Sadikin (Dok. Antara)

ERA.id - Pemerintah menyiapkan dua strategi pengendalian Covid-19 usai mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada akhir Desember 2022. Hal ini diungkapkan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI, Rabu (8/2/2023).

Strategi pertama yang dilakukan pemerintah untuk mengendalikan Covid-19 yaitu melakukan genome sequencing, yang tujuannya untuk mendeteksi kemunculan varian-varian baru virus SARS-CoV-2.

"Strategi yang pertama kita menggunakan genome sequencing untuk mengetahui musuhnya, karena itu akan sangat menentukan responsnya kita seperti apa," ucapnya.

Sejak 2022, pemerintah telah menyiapkan 50 genome sequence yang disebar ke seluruh Indonesia. Dampaknya, kasus Covid-19 tak melonjak saat munculnya sejumlah sub varian Covid-19.

Strategi kedua yaitu, peningkatan dan penguatan daya tahan tubuh masyarakat Indonesia. Budi mengatakan, pandemi bisa dikatakan terkendali apabila reproduction rate atau laju penularannya di bawah 1.

Adapun laju penularan Covid-19 di Indonesia diklaim terkendali lantaran tingginya antibodi masyarakat.

"Kedua adalah kesiapan daya tahan kita sendiri, jadi kalau perang selain kita harus tahu satelitnya, radarnya, intelnya, ya kita mesti punya kekuatan deterrence atau pemukul sendiri," kata Budi.

Tingginya antibodi masyarakat terhadap Covid-19 disebabkan karena vaksinasi dan infeksi. Dalam paparan slide yang ditampilkan, tingkat antibodi masyarakat Indonesia sejak Desember 2021 hingga Januari 2023 terus mengalami peningkatan.

Pada Desember 2021, jumlah masyarakat yang memiliki antibodi mencapai 87,9 persen. Kemudian pada Juli 2022 mencapai 98,5 persen, dan di Januari 2023 sebanyak 99 persen.

"Nah ini yang sebenarnya menyebabkan kenapa tidak terjadi lonjakan kasus, walaupun ada varian baru. Karena daya tahan dari masyarakat kita, imunitas dari masyarakat kita, kadar antibodi dari masyarakat kita relatif tinggi, sehingga saat virus baru, varian baru masuk, tertular tapi hampir tidak ada dampaknya apa-apa," paparnya.

Rekomendasi