ERA.id - Wakil Ketua DPR RI bidang Politik dan Keamanan Lodewijk F Paulus mengatakan, Papua saat ini berstatus darurat sipil.
Hal ini merespons kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua yang menyerang pilot dan penumpang Susi Air beberapa waktu lalu.
"Harus dipahami Papua ini sekarang statusnya darurat sipil," kata Lodewijk di kawasan Istora Senayan, Jakarta, Jumat (10/2/2023).
Terkait kabar 15 orang yang terdiri dari pilot dan para penumpang disandera oleh KKB, dia pun meluruskan. Menurutnya, mereka tidak disandera, melainkan berlindung.
Perkembangan terbaru, para penumpang sudah berhasil dievakuasi. Namun keberdaan pilot Susi Air masih terus dilacak.
"Alhamdulillah kemarin sudah dievakuasi, bukan dibebaskan ya, dievakuasi. Kita tinggal menunggu pilot, ya posisi pilot itu di mana, tentunya operasi intelijen dilakukan," ucapnya.
Lodewijk menegaskan, DPR RI akan terus mendorong penegakan hukum yang tegas dilakukan di sana.
"DPR RI dalam hal ini kita mendorong penegakan hukum dilakukan di sana. Termasuk upaya prioritas mencari pilot statusnya seperti apa, kita masih menunggu," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim telah menyandera pilot Susi Air yang merupakan warga negara Selandia Baru, Philips Max Marthin dan 15 pekerja bangunan yang sedang mengerjakan pembangunan puskesmas di Paro, Kabupaten Nduga, usai melakukan pembakaran ke transportasi udara tersebut.
Belakangan Petugas TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz telah berhasil mengevakuasi 15 orang. Sementara keberadaan sang pilot masih dicari.
Pencarian pilot Susi Air terkendala cuaca. Meski begitu, keberadannya sudah terdeteksi.
"Belum, tapi sudah terdeteksi. Makanya dengan tadi sudah kita evakuasi 15 prioritasnya sekarang ini untuk mencari pilotnya," kata Panglima TNI Laksamana Yudo Margono di The Sultan Hotel & Residence Jakarta, Rabu (8/2).