DPR Minta Pertamina Jamin Ketersediaan BBM Saat Mudik Lebaran Idul Fitri

| 31 Mar 2023 23:25
DPR Minta Pertamina Jamin Ketersediaan BBM Saat Mudik Lebaran Idul Fitri
Mobil pengangkut BBM. (Antara)

ERA.id - Dewan Perwakilan Rakyat meminta kepada perusahaan Pertamina agar menjamin ketersediaan dan kelancaran Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Ramadhan dan saat mudik lebaran Idul Fitri 2023. 

"Pertamina harus bisa mengantisipasi lonjakan permintaan BBM di berbagai daerah selama Ramadhan dan jelang hari raya Idul Fitri, terutama terkait kebutuhan BBM saat musim mudik," katanya di Jakarta, Jumat (31/3/2023). 

Kata dia, Pertamina harus menghitung jumlah kebutuhan BBM sekaligus mempersiapkan proses produksinya.

"Mumpung masih ada waktu, sebaiknya Pertamina dapat mempersiapkan kebutuhan tersebut dengan baik," ujarnya.

Menurut Mulyanto, Komisi VII DPR telah melakukan kunjungan kerja spesifik ke UID PLN Banten.

Dalam kunjungan tersebut juga dilaksanakan rapat dengan PT. Pertamina, PLN, BPH Migas, Kementerian ESDM serta Hiswana Migas dalam rangka mengetahui kesiapan Pemerintah untuk memenuhi kecukupan BBM, gas LPG dan listrik di bulan Ramadhan dan dalam rangka menyambut datangnya hari raya Idul Fitri.

Secara umum Pertamina maupun PLN di wilayah Banten sudah siap mengantisipasi lonjakan kebutuhan tersebut. Dari sisi cadangan operasional di tingkat terminal untuk bensin dan solar masing-masing dilaporkan sebesar 26 hari dan 9 hari.

Sementara untuk aspek distribusi dilaksanakan penambahan titik-titik distribusi baik berupa SPBU siaga, agen dan outlet LPG siaga, motorist dan SPBU kantong.

"Yang perlu mendapat perhatian adalah distribusi solar, khususnya solar bersubsidi. Selain cadangan operasionalnya yang hanya 9 hari, volume penjualan juga sudah over kuota. Bila kebutuhan rata-rata sesuai dengan data bulan terakhir, apalagi kalau meningkat maka diperkirakan untuk tahun 2023 akan terjadi over kuota.

Begitu pula untuk LPG tiga kilogram menunjukkan tren serupa terjadi over kuota. Ini perlu mendapat perhatian khusus Pemerintah dan Pertamina," jelas Mulyanto. (Ant)

Rekomendasi