ERA.id - Diusungnya Ganjar Pranowo oleh PDI Perjuangan sebagai calon presiden dinilai mengubah konfigurasi koalisi partai politik yang selama ini belum tetap.
"Tentu, ini akan menjadi game changer bagi PDI Perjuangan dan koalisi yang selama ini belum firm. Kami tentu berharap siapa pun yang akan membentuk koalisi sebagai ikhtiar memajukan putra putri terbaik Indonesia," kata Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya, Jumat.
Setelah pengumuman pamungkas di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat itu, Willy mengatakan NasDem tak mau terburu-buru dan masih menggodok figur bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk disandingkan dengan Anies Baswedan.
"Kami masih berproses, alon-alon asal kelakon. Kami akan mempersembahkan best of the best untuk pasangan capres dan cawapres," tambahnya.
Dia menegaskan Partai NasDem tetap mengusung mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bakal capres untuk Pilpres 2024.
"Mengusung Anies adalah sebuah kehendak sejarah, NasDem sadar betul bagaimana peluang Anies di 2024 sangat terbuka lebar. Strategi kami cuma satu, Anies (jadi calon) presiden 2024," katanya.
Menurut dia, rakyat diuntungkan dengan diumumkannya Ganjar Pranowo sebagai bakal capres usungan PDI Perjuangan karena sejalan dengan aspirasi publik.
"Dengan dicapreskannya Ganjar Pranowo oleh PDI Perjuanganm, maka rakyat diuntungkan karena sejalan dengan aspirasi publik yang tercermin melalui hasil-hasil survei," jelas Willy.
Dia menyebut Partai NasDem mengapresiasi pengumuman Ganjar Pranowo sebagai bakal capres oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Mari kita berpemilu dengan suka ria dan rakyat yang menentukan siapa yang akan menjadi Presiden 2024," kata Willy.
Dalam Rapat DPP Partai ke-140 Diperluas Tiga Pilar, Jumat, di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengumumkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden untuk Pemilu 2024.
"Pada jam 13.45, dengan mengucapkan bismillahirrohmanirrohim, menetapkan Saudara Ganjar Pranowo, sekarang Gubernur Jawa Tengah, sebagai kader dan petugas partai untuk ditingkatkan penugasannya sebagai (bakal) calon presiden Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," kata Megawati.
Untuk diketahui, pendaftaran bakal capres dan cawapres dijadwalkan pada 19 Oktober hingga 25 November 2023.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu), pasangan capres dan cawapres diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini, ada 575 kursi di parlemen, sehingga pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.