Tim Editor
ERA.id - Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono menyampaikan, akan memaksimalkan komunikasi politik dengan berbagai pihak untuk mendorong kader partainya menjadi calon wakil presiden (cawapres) yang mendampingi Ganjar Pranowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Dia bilang, hal ini merupakan mandat dari keputusan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) ke-V DPP PPP.
"DPP PPP akan berusaha maksimal melakukan komunikasi dan langkah-langkah politik untuk mendorong kader PPP dapat dipasangkan sebagai wakil presiden RI, mendampingi bapak Ganjar Pranowo," kata Mardiono di kediamannya, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (26/4/2023).
"Ini saya tekankan, karena ini adalah amanat dari hasil rapat konstitusi PPP," imbuhnya.
Menurut Mardiono, harapan PPP ini tidak berlebihan. Dia lantas menyinggung tokoh senior partai berlambang Ka'bah Hamzah Haz yang pernah menjadi wakil presiden Megawati Soekarnoputri pada 1999.
"Kenginan ini bukan harapan yang berlebihan, mengingat kader PPP, bapak Hamzah Haz pernah menjadi wakil presiden mendampingi ibu Megawati Soekarnoputri," ucapnya.
Sebelumnya, PPP resmi menyatakan dukungan dan mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024.
Keberlanjutan kepemimpinan, eletabilias serta kedekatan historis menjadi alasan PPP mendukung Ganjar Pranowo di pilpres mendatang.
"Setelah melalui musyawarah dan diskusi yang mendalam, dan mengucapkan Bismillah, Partai Persatuan Pembangunan memutuskan babak Haji Ganjar Pranowo sebagai calon presiden RI pada Pemilihan Presiden tahun 2024," kata Mardiono.
Selanjutnya, DPP PPP akan segera melakukan komunikasi politik dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam waktu dekat.
Diketahui, PDIP lebih dulu mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai capres yang akan diusung pada Pilpres 2024.
"DPP PPP juga akan segera melakkan komunikasi politik dengan Ketua Umum DPP PDIP yang Insyaallah, waktunya sedang diatur. Karena, bapak Ganjar Pranowo sebagai kader PDIP dan telah diumumkan sebagai capres pada Pilpres mendatang," papar mantan anggota dewan pertimbangan presiden itu.
