Pertemuan Jokowi dengan 6 Ketum Parpol Bahas Arah Dukungan di Pilpres 2024

| 02 May 2023 20:55
Pertemuan Jokowi dengan 6 Ketum Parpol Bahas Arah Dukungan di Pilpres 2024
Presiden Joko Widodo (Antara)

ERA.id - Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan enam ketua umum partai politik pendukung pemerinta malam ini dikabarkan akan membahas skenario apabila wacana koalisi besar gagal terbentuk.

Diketahui, Jokowi mengundang enam ketua umum partai politik di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5) malam.

Menurut Ketua Majelis Pertimbangan DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy alias Rommy, skenario lain jika koalisi besar gagal terbentuk yaitu distirbution of power atau pembagian kegiatan dari enam partai politik yang ada.

"Jika koalisi besar, minus NasDem, tak terwujud, maka pertemuan nanti malam bisa jadi akan memfinalisasi distibution of power dari enam parpol pendukung pemerintah," kata Rommy kepada wartawan, Selasa (2/5/2023).

"Di mana PDI Perjuang-PPP telah menentukan sikap finalnya, sementara yang empat parpol yakni Partai Golkar, Gerindra, PKB, dan PAN belum menentukan sikap finalnya," imbuhnya.

Rommy mengatakan, pembagian kekuatan tersebut penting untuk meneruskan proyek pembangunan di era pemerintah Presiden Jokowi.

Sejumlah proyek pembangunan yang dimaksud salah satunya yaitu Ibu Kota Nusantara (IKN) di Pulau Kalimantan.

"Pendistribusian ini penting untuk memastikan kesinambungkan pembangunan yang telah dilakukan oleh pemerintahan yang telah dilakukan oleh pemerintahn saat ini, khususnya mega-mega proyek infrastruktur seperti IKN, jalan tol, bendungan, bandara dan lain-lain," paparnya.

Mantan narapidana koruspi itu mengatakan, hal tersebut sejalan dengan harapan Jokowi yang menginginkan calon presiden di Pilpres 2024 adalah sosok yang mampu melanjutkan pemerintahannya dan diusung oleh partai politik pendukung pemerintahan saat ini.

"Ini sejalan dengan harapan Pak Jokowi di beberapa kesempatan terbatas yang mengatakan bahwa Presiden 2024 diharapkan tetap diusung dan domotori oleh anggota parpol pendukung pemerintahan saat ini," pungkasnya. 

Rekomendasi