ERA.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan menyiapkan Program Rumah Inti Tumbuh Tahan Gempa (Ritta) bagi masyarakat sektor informal.
“Saat ini kami bersama mitra kerja sedang mempersiapkan pilot project Program Ritta di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, untuk masyarakat sektor informal,” kata Direktur Rumah Umum dan Komersial Direktorat Jenderal Perumahan Fitrah Nur di Jakarta dikutip dari Antara, Rabu (17/5/2023).
Menurut Fitrah Nur, pihaknya terus berkolaborasi dengan para mitra kerja untuk pelaksanaan program pembangunan perumahan untuk masyarakat. Oleh karena itu, kontribusi dan dukungan dari berbagai sektor baik pemerintah maupun swasta sangatlah dibutuhkan misalnya seperti Program Ritta untuk tanah, jaringan listrik, dan air disiapkan pemda, anggaran pembangunan dan pengembangan pembiayaan perumahan didukung Corporate Social Responsibility atau CSR perusahaan dan PT. SMF, penyediaan gas dari Pertamina, dan pembangunan jalan oleh pihak provinsi.
“Target penerima bantuan Program Ritta ini adalah masyarakat sektor informal seperti para pemulung dan tukang sapu jalanan di Kota Prabumulih. Jadi nantinya pihak pemda yang akan melakukan pendataan calon penerima bantuan rumah tersebut,” katanya.
Kementerian PUPR bersama para pemangku kepentingan bidang perumahan seperti pemerintah daerah, pengembang, sektor swasta dan masyarakat berkolaborasi untuk persiapan pilot project Program Ritta di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan.
Melalui Program Ritta tersebut nantinya masyarakat sektor informal seperti pemulung dan tukang sapu jalanan bisa memiliki rumah tahan gempa tipe 18 dengan luas kavling 72 meter persegi.
Dalam Program Ritta, pihak pemerintah Kota Prabumulih akan menyiapkan tanah seluas dua hektare untuk lokasi pembangunan sekitar 100 rumah tahan gempa. Rumah-rumah tersebut dibangun menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) yang dikembangkan oleh Kementerian PUPR.
“Pemerintah Daerah Prabumulih sudah menyiapkan lahan dua hektare untuk 100 unit rumah. Kementerian PUPR menyiapkan site plan dan pembangunan rumah tahan gempa Risha yakni rumah inti tipe 18 yang bisa dikembangkan lagi dengan luas kavling 6 x 12 meter atau 72 meter persegi,” kata Fitrah Nur.
Untuk mendukung mata pencaharian masyarakat yang bekerja sebagai pemulung tersebut, imbuh Fitrah Nur, Direktorat Jenderal Perumahan juga akan bekerja sama dengan Direktorat Cipta Karya untuk mempersiapkan pemotong plastik sehingga plastik yang terkumpul bisa diolah menjadi biji plastik yang bisa dijual dengan harga yang bersaing.
“Kami berharap Program Ritta ini bisa berjalan dengan lancar di lapangan dan diduplikasi oleh pemerintah daerah lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Fitrah Nur.