Tim Editor
ERA.id - Ketua DPP PPP Achmad Baidowi alias Awiek memprediksi pengumuman calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo bakal diumumkan pada detik-detik akhir menjelang pendaftaran pasangan capres-cawapre ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Namun, proses pembahasan nama-nama cawapres tetap dilakukan. "Proses (mencari cawapres untuk Ganjar) ya. Tetapi kok feeling saya pengumuman pasangan capres itu mendekati akhir yah," kata Awiek di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/6/2023).
Tak cuma Ganjar, Awiek menilai calon lainnya bakal melakukan hal yang sama. Dia mencontohkan Koalisi Perubahan yang mengklaim sudah mengantongi satu nama untuk dipasangkan dengan Anies Baswedan. Namun belum juga dideklarasikan.
Begitu juga dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) belum menetapkan pasangan capres-cawapres untuk diusung pada Pilpres 2024.
"Kalau lihat dinamika yang ada, coba mana? Katanya yang koalisi perubahan sudah ada cawapres, gak ada juga. Ya pak Prabowo juga belum ada," kata Awiek.
Saat ini semua pihak masih menghitung dan saling intip siapa berpasangan dengan siapa. Dalam politik, hal tersebut sangat lumrah dilakukan.
Menurutnya, sikap saling tunggu ini merupakan bagain dari strategi politik untuk memenangkan jagoannya masing-masing.
"Kan semua pasti menghitung, kalau pak Ganjar menggandeng si A, nanti calon yang lain bagaimana bisa mengalahkan pasangan si B si A, kan gitu. Pasti saling intip, kalau felling kami yah. Dan itu hal yang lumrah lah dalam strategi politik, biasa saja begitu," ucapnya.
Di samping itu, melihat pengalaman Pilpres 2019 lalu. Semua kubu juga mengumumkan di menit terakhir. "Toh Pemilu kemarin last minute semua kan. Pak Sandiaga diumumkan seminggu sebelum pendaftaran, Pak Ma'ruf Amin diumumkan sehari sebelum pendaftaran," ucapnya.
Diketahui, Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 akan digelar pada 14 Februari 2024. Sejauh ini terdapat bakal dua calon presiden (capres) yang bakal berlaga di Pilpres 2024 yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang diusung PDI Perjuangan, PPP, Partai Hanura dan Partai Perindo. Kemudian mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang diusung Partai NasDem, Demokrat, dan PKS.
