ERA.id - Ribuan warga masyarakat Kota Denpasar, Bali, tumpah ruah memenuhi area sekitar Lapangan Renon, lokasi pembukaan Pesta Kesenian Bali ke-45 tahun 2023. Khususnya ketika acara pembukaan selesai dilakukan, dilanjutkan dengan karnaval budaya yang hadir sari seluruh wilayah di Bali.
Masyarakat Kota Denpasar itu bercampur baur dengan turis lokal maupun wisatawan asing yang sangat antusias menonton arak-arakan pertunjukan budaya. Musik, tarian, dan berbagai bentuk kesenian Bali dipertontonkan. Warga berebut ke bagian depan jalan untuk menonton dan mengabadikan seni tersebut.
Sementara di panggung utama, Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Prof. Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri tampak bersemangat mengikuti semua karnaval itu. Tampak wajah Megawati tak henti tersenyum melihat parade budaya. Sesekali ia menepukkan tangan melihat betapa indahnya produk kebudayaan Bali yang ditampilkan.
Megawati sendiri berkali-kali mendorong agar ajang kebudayaan seperti ini tak berhenti. Megawati mengatakan Pesta Kesenian Bali ke-45 akan membuka ruang gerak dan ekspresi seni budaya rakyat dari seluruh pelosok. Tentu, kata Megawati, dengan harapan membentuk semangat kepeloporan yang memperkuat jati diri bangsa.
Maka, dia mengajak kepada generasi muda Indonesia untuk terus mencintai kesenian serta budaya Nusantara yang begitu kaya raya.
"Maka didiklah, para generasi muda agar sejak dini dapat mengenal dan mencintai seni budaya Indonesia yang saya katakan sangat, bukan hanya kaya raya, tapi luar biasa," kata Megawati saat memberikan sambutan pembuka dalam Pesta Kesenian Bali ke-45 di Kota Denpasar, Bali, Minggu (18/6/2023).
Kepala Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini juga mengajak kepada seluruh anak bangsa untuk segera membuka sanggar seni budaya di setiap daerah di Tanah Air.
Sebab, Megawati meyakini dengan cara itu dapat menjadi sebuah kesatuan gerak untuk Indonesia yang berkepribadian dalam budaya.
"Buatlah segera, sanggar seni budaya menjadi sebuah kesatuan gerak untuk Indonesia," ucap Megawati.
Dalam kesempatan itu, Megawati juga 'menyentil' Gubernur Bali I Wayan Koster. Pasalnya, dia mendapati adanya kesenian dan budaya Bali dibawa ke hotel untuk ditampilkan dan dipentaskan.
Megawati mengaku tidak setuju dengan cara-cara membawa kebudayaan masuk ke dalam hotel. Menurut dia, hal itu bakal menghilangkan roh dari kesenian tersebut.
Pasalnya, dia berpandangan bahwa kesenian dan kebudayaan seharusnya ditampilkan di sanggar seni.
"Jadi, di jalan saya bilang juga waktu kemarin, pada Pak Koster. Tolong lah, jangan kalian (kesenian) Bali dibawa ke hotel, saya tidak setuju, kenapa, karena akan kehilangan rohnya," ucap Megawati.
"Karena pentas sudah dipotong, tidak lagi berada di tangan Sekaa Gong, karena saya tahu sekali, saya ikut menari. Ayah saya menyuruh kami menari, saya tahu tari Bali seperti tari Legong Kraton, Pendet," ungkap dia.
Ketua Dewan Pengarah BPIP ini juga mengaku baru-baru ini melontarkan kritik soal semakin langkanya maestro kesenian Bali.
Dia pun mengingat sosok maestro Bali, I Mario yang menciptakan Tari Terompong dan Tari Kebyar Duduk.
Menurut Megawati, tarian ciptaan sang maestro I Mario perlu diajarkan dan didedikasikan kepada generasi penerus bangsa.
"Jadi kalau saya lihat tarian Bali sekarang, itu hanya fisiknya yang menari. Tidak dengan jiwanya, padahal itu musti jadi satu fisik dan jiwa. Saya kemarin ada gamelan itu, saya lihat mereka ya main main asal begini. Padahal saya dulu diajari itu supaya punya gaya dan itu langsung, kalau istilah saya, seperti kerasukan. Itu langsung ada kekuatan itu, kalau dibawakannya sesuai dengan jiwa kita," papar Megawati.