ERA.id - Partai Golkar bakal menentukan arah koalisinya di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 pada Agustus mendatang. Meski begitu, partai berlambang pohon beringin itu menegaskan masih tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama PAN dan PPP.
"Kita tetap dengan koalisi yang ada sekarang yaitu Koalisi Indonesia Bersatu, tetap seperti itu," kata Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F Paulus di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Kamis (29/6/2023).
Namun dia tak mau membocorkan arah politik yang diambil Partai Golkar dalam dua bulan ke depan. Dia bilang hal itu bakal jadi kejutan.
"Ya kalau saya katakan bulan Agustus tapi hari ini sudah saya bocorkan, berarti enggak seru dong, enggak ada kejutan, enggak ada surprise. Jadi tunggu saja, sabar," ucapnya.
Disinggung soal kabar Airlangga condong memilih bergabung dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk Pilpres 2024, Lodewijk menegaskan bahwa Partai Golkar masin fokus dengan KIB.
Dia menambahkan, komunikasi dengan pimpinan PAN maupun PPP masih intensif.
"Sementara kita baru bicara KIB. Kalau Pak PRabowo namanya KKIR, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya," kata Lodewijk.
"Tiga ketum-ketumnya masih sering ketemu. Silaturahmi politik tetap berlanjut, namanya tahun politik apalagi kita pengen mengusung tahun politik 2024 itu yang damai," imbuhnya.
Disinggung soal kelanjutan KIB setelah Partai Golkar menentukan arah politiknya, Lodewijk tak mau berandai-andai. Namun dia berharap KIB tetap bersama.
"Sampai hari ini kita masih KIB ya, masih KIB," ucap wakil ketua DPR RI itu.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin mengatakan, partainya bakal menentukan sikap terkait koalisi di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 pada Agustus mendatang. Saat ini, penjajakan dengan partai politik lain masih dinamis.
"Koalisi tetap masih sangat dinamis lah ya. Kita menunggu karena masih ada kurang lebih kalau kata Ketua Umum kami (Airlangga Hartarto) sih dua bulan inilah kita akan tentukan kita mau berkoalisi dengan siapa," kata Nurul di Jakarta, dikutip Rabu (28/6/2023).
Dia menambahkan, Partai Golkar mengharapkan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 diikuti oleh lebih dari dua pasangan calon (paslon).
Partai berlambang pohon beringin itu juga siap jika Pilpres 2024 berlangusung dua putaran. Menurut Nurul, satu atau dua putaran sudah diakomodir dalam konstitusi.
"Kita maunya lebih dari dua (paslon), supaya pilihannya tambah banyak. Dan seandainya harus dua putaran juga tidak masalah, toh itu sudah diakomodir juga dalam undang-undang," kata Nurul.
Diketahui, PPP sudah menentukan sikap mendukung bakal calon presiden (bacapres) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.