ERA.id - Presiden Ke-5 Republik Indonesia sekaligus Ketua Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri mengajak masyarakat mempopulerkan "Salam Pancasila" untuk memperkuat semangat nasionalisme dan rasa cinta Tanah Air.
"Sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, saya bicara pada Presiden supaya rakyat ingat bahwa ideologi kita ini Pancasila, tidak ada yang lain," ujar Megawati saat menyampaikan pidato di acara Peresmian Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar Surabaya, Jawa Timur, Rabu (26/7/2023) dikutip dari Antara.
Megawati mengaku sudah berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo tentang langkah mempopulerkan "Salam Pancasila".
"Saya bikin boleh tidak Pak Presiden kalau 'Salam Pancasila' saya populerkan? Setuju sekali. Malah saya bilang mestinya disambut ucapan 'Merdeka' itu," ucapnya.
Ia menyebut salah satu cara membumikan "Salam Pancasila" dengan mengucapkannya pada pelaksanaan upacara, tepatnya setelah menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Dia yakin masifnya mengucapkan "Salam Pancasila" bakal memperkuat semangat persatuan antarmasyarakat.
Tak hanya itu, lanjut dia, "Salam Pancasila" merupakan salah satu langkah menanamkan nilai kebangsaan kepada generasi penerus bangsa, khususnya anak-anak.
"Karena sudah dapat izin beliau sebagai Presiden, saya ingin nanti tinggal di dalam peraturan setiap ada upacara maka dari sisi protokoler setelah menyanyikan Indonesia Raya harus selalu mengucapkan yang namanya 'Salam Pancasila'," kata Megawati.
Saat acara Peresmian Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar Surabaya, "Salam Pancasila" diucapkan, tepatnya setelah lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan dan dinyanyikan seluruh tamu undangan.
Selepas melantangkan "Salam Pancasila", seluruh tamu undangan menyambutnya dengan ucapan "Merdeka".
Para pejabat yang hadir dalam acara tersebut, di antaranya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, dan para kepala dinas dari lingkungan pemerintah kota setempat.