Ketum Partai Golkar Airlangga Tak Kaget Dengar Kabar Poros Baru Anies-Cak Imin

| 31 Aug 2023 21:45
Ketum Partai Golkar Airlangga Tak Kaget Dengar Kabar Poros Baru Anies-Cak Imin
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. (Gabriella/ERA)

ERA.id - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku tak kaget dengan kabar bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan menyepakati perjanjian menggaet Ketua Umum PKB Muhaimin Iskadar alias Cak Imin sebagai bacawapresnya.

Menurutnya, itu merupakan hal biasa dalam politik.

"Kalau politik biasa aja," kata Airlangga di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (31/8/2023).

Dia mengatakan belum ada pembicaraan dengan PKB maupun Koalisi Indonesia Maju untuk membahas kabar tersebut.

Airlangga bilang, akan ada pembicaraan lanjutan mengenai hal tersebut.

"Nanti akan ada pembicaraan," katanya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan, Anies diam-diam menyetujui kerja sama antara Partai NasDem dan PKB untuk menduetkan Anies dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

"Kemarin, 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili Capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar," ujar Riefky dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/8).

Menurutnya, kesepakatan kerja sama politik itu dilakukan sepihak atas inisiatif dari Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

Artinya, kesepakatan kerja sama NasDem-PKB tak diketahui oleh Partai Demokrat dan PKS yang merupakan bagian dari Koalisi Perubahan.

"Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum Nasdem, Surya Paloh," kata Riefky.

Partai Demokrat, kata Riefky, juga langsung mengkonfirmasi kabar tersebut kepada Anies dan mantan gubernur DKI Jakarta itu membenarkan.

Bahkan, kata Riefky, Partai Demokrat dipaksa untuk menyetujui kerja sama tersebut.

"Hari ini, kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. Ia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat “dipaksa” menerima keputusan itu (fait accompli)," ucapnya.

Diketahui, PKB masih terikat kerja sama politik dengan Partai Gerindra, Golkar dan PAN.

Sementara Anies diusung Partai NasDem, Demokrat dan PKS.

Rekomendasi