Saleh: PKB Terkesan Tak Nyaman Saat PAN dan Golkar Dukung Prabowo

| 01 Sep 2023 10:48
Saleh: PKB Terkesan Tak Nyaman Saat PAN dan Golkar Dukung Prabowo
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan memeluk Ketua Umum PKB Muhaimin Iskadar alias Cak Imin.

ERA.id - Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay merasa PKB terkesan tak nyaman sejak Golkar dan PAN mendukung Prabowo.

Dia pun meminta PKB menyampaikan kabar secara terbuka, jika benar PKB keluar dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan bergabung dengan Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP).

“Jika benar PKB akan bergabung dengan KPP, sebaiknya disampaikan saja secara terbuka. PKB sudah sepantasnya pamitan dengan semua partai Koalisi Indonesia Maju, sikap itu tentu akan sangat patriotik dan ksatria,” kata Saleh, Jumat (1/9/2023).

Dia menilai jika benar PKB bergabung ke KPP, maka sebaiknya partai politik yang berada di KIM diberitahu secara resmi agar tidak ada tafsir yang salah dan tidak tepat.

Sejauh ini, soal gonjang-ganjing Koalisi Perubahan baru ia dapatkan dari media yang disampaikan pengurus DPP Partai Demokrat.

“Sampai sekarang informasinya masih diperoleh dari media, itu disampaikan oleh pengurus partai Demokrat. Apakah benar akan pindah atau masih tetap bersama, belum ada pemberitahuan dari PKB,” ujarnya.

"Kita sama-sama sudah paham bahwa PKB terkesan khawatir terhadap adanya kompetitor lain dalam penentuan cawapres Prabowo. Andaikata Cak Imin disepakati sebagai cawapres Prabowo, pasti PKB akan tetap di Koalisi Indonesia Maju,” katanya.

Karena itu menurut dia, keluarnya PKB dari KIM bukan terkait bergabungnya Golkar dan PAN serta bukan soal perubahan nama koalisi.

“Ini adalah manuver PKB untuk mencari tempat bagi Cak Imin sebagai cawapres. Pada banyak kesempatan, hal ini disampaikan para pengurus PKB secara terbuka,” ujarnya.

Saleh mengungkapkan bahwa KIM belum pernah secara khusus membicarakan bakal cawapres pendamping Prabowo. Saat ini menurut dia, tahapannya masih pengumuman nama dan penyusunan agenda bersama.

“Soal cawapres, akan ditentukan kemudian dengan pendekatan musyawarah mufakat. Semua partai akan dilibatkan secara adil dan setara,” katanya.

Menurut dia, di internal KIM tidak ada yang ditinggalkan karena semua dilibatkan dan diajak bicara. Dia mengatakan kalau ada yang merasa ditinggalkan, itu mungkin hanya cara untuk mencari jalan keluar yang halus sehingga tidak elok keluar tanpa ada alasan.

Rekomendasi