ERA.id - Legacy Lead of ASEAN QR Code Pandu Sjahrir mengatakan bahwa hadirnya inovasi ASEAN QR Code dapat memperluas target pasar dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui penyediaan pembayaran lintas negara.
"Misalnya ada pembeli dari Malaysia atau Singapura mereka bisa langsung bayar ke rekening penjual karena semuanya dilakukan online," kata Pandu saat dihubungi, di Jakarta dikutip dari Antara, Jumat (15/9/2023).
Selain kemudahan pembayaran melalui ketersediaan ASEAN QR Code, menurut Pandu, kehadiran e-commerce juga akan membuka akses pasar ke berbagai negara ASEAN.
Pandu mengatakan bahwa ASEAN QR Code saat ini sudah berjalan di lima negara di antaranya Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Pembayaran menggunakan ASEAN QR Code, kata Pandu, akan lebih murah, aman, dan nyaman dibandingkan pembayaran lain.
"Pembayaran langsung dari telepon genggam anda jadi tidak perlu menggunakan kartu kredit atau jenis pembayaran lain yang ada biaya layanan di kedua belah pihak," kata Pandu.
Ia menyampaikan bahwa infrastruktur penggunaan ASEAN QR Code di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand semakin baik dan diiringi dengan penyebaran infrastruktur yang merata.
"Hanya (tantangannya) tentang interoperability atau operasi antar sistem," kata Pandu.
Pandu menjelaskan bahwa para pihak swasta dari lima negara yang telah bergabung dalam kerja sama ASEAN QR Code saat ini masih terus melakukan penjajakan untuk memaksimalkan penggunaan barcode lintas negara tersebut.
"Ini langkah awal untuk bisa lebih banyak kerja sama secara bisnis, baik itu bisnis besar ataupun bisnis UMKM antarnegara ASEAN," kata Pandu.
Ia mengatakan bahwa ASEAN QR Code ditargetkan bisa diterapkan di seluruh negara ASEAN. Namun sebagai langkah awal, ia ingin memastikan pembayaran lintas batas tersebut bisa diimplementasikan secara maksimal di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
ASEAN QR Code merupakan warisan dari ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) pada keketuaan Indonesia dalam KTT ASEAN 2023.