Dituding Fitnah Jokowi Soal Isu Tiga Periode dan Kartu Truf, PDIP: Kebenaran Akan Disuarakan 14 Februari

| 02 Nov 2023 21:30
Dituding Fitnah Jokowi Soal Isu Tiga Periode dan Kartu Truf, PDIP: Kebenaran Akan Disuarakan 14 Februari
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (Gabriella Thesa/ERA.id)

ERA.id - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto tak masalah dituding tukang fitnah atas sejumlah pernyataan soal isu masa jabatan tiga periode hingga pimpinan partai yang kartu trufnya dipegang penguasa.

"Monggo, saya akan memberikan jawaban. Ini kan demokrasi. Demokrasi kan ada check and balance," kata Hasto di Jakarta, Kamis (2/11/2023).

Dia meyakini bahwa kebenaran akan terungkap saat hari pencoblosan Pemilu 2024. Terlebih masyarakat kini sudah bisa memahami kondisi politik saat ini.

"Kebenaran akan disuarakan pada 14 Februari," tegasnya.

Apalagi, pasangan capres dan cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD bergerak bukan atas dasar kekuasaan.

"Dan kami percaya kebenaran yang akan menang. Indonesia ini bangsa besar sehingga kita cari pemimpin yang baik, pemimpin yang tidak punya rekam jejak antikemanusiaan, pemimpin yang memuliakan kemanusiaan, kerakyatan, dan keberpihakan bagi rakyat miskin agar keadilan," ungkapnya.

"Itu sebagai pilar mempercepat Indonesia unggul dan Indonesia yang maju," sambung Hasto.

Sebelumnya, Sekjen PSI Raja Juli Antoni merasa Presiden Jokowi akhir-akhir difitnah karena pernyataan elite politik yang mengatakan ada permintaan perpanjangan masa jabatan hingga menekan sejumlah ketua umum. Dia bahkan menyebut perbuatan ini sebagai jurus fitnah bertubi-tubi.

"Dulu Pak Jokowi difitnah PKI, sekarang difitnah memobilisasi dukungan presiden 3 periode. Dulu Pak Jokowi difitnah ijazahnya palsu sekang difitnah mengendalikan ketum parpol karena pegang kartu truf mereka. Dulu difitnah anti-Islam sekarang difitnah punya hubungan toxic dengan para kerabatnya," ujar Toni dalam keterangan tertulisnya.

Dia lantas berpesan kepada para pemfitnah untuk berhenti menyebarkan kebencian terhadap Presiden Jokowi. Karena selain sia-sia, hal ini sudah biasa terjadi dan membuatnya makin mendapat simpati.

"Sampaikan kepada para pemfitnah. Belajarlah dari sejarah. Memfitnah Pak Jokowi adalah pekerjaan yang sia-sia, tidak berguna," tegas Antoni.

"Sekadar mengingatkan, berhentilah mengerjakan sesuatu yang tidak ada maknanya. Para pemfitnah, mulai kampanye positif, promosikan kandidat capres yang kalian dukung," pungkas Wakil Menteri ATR/BPN itu.

Rekomendasi