ERA.id - Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar mengatakan dia dan Calon Presiden Anies Baswedan akan mengevaluasi total Program Kartu Prakerja jika memenangi Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024.
Menurut Muhaimin, Kartu Prakerja perlu dievaluasi karena belum efektif menjadikan masyarakat sebagai pekerja andal.
"Program Kartu Prakerja sayangnya hanya menghasilkan orang yang cuma menonton YouTube," kata dia setelah mengukuhkan sukarelawan Satu Juta Jubir Desa Anies-Muhaimin (AMIN) di Depok, Jawa Barat, Kamis (7/12/2023) dikutip dari Antara.
Muhaimin mengatakan ide dasar program Kartu Prakerja merupakan cara-cara pengembangan saat calon pekerja menjalani periode transisi dari dunia pendidikan ke dunia kerja. Dengan Kartu Prakerja, calon pekerja diharapkan dapat terserap oleh industri.
Evaluasi yang akan dilakukan Muhaimin dimulai dari memperbanyak kerja sama dengan dunia industri, dan pembiayaan magang kerja yang akan dibantu pemerintah.
"Orang tidak bisa hanya belajar dengan melihat dan mencatat tapi harus praktik. Jadi tidak perlu lama-lama, tiga, empat, enam bulan cukup," ujar Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Lebih lanjut, dia mengatakan tidak ingin mengomentari terkait adanya dugaan penyelewengan dana program tersebut.
"Biar itu urusan kejaksaan dan KPK," katanya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden sebagai peserta Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.
Masa kampanye juga telah dijadwalkan mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.