Basis Pemilih Jokowi di Pilpres 2019 Cenderung Dukung Prabowo Ketimbang Ganjar

| 11 Dec 2023 16:35
Basis Pemilih Jokowi di Pilpres 2019 Cenderung Dukung Prabowo Ketimbang Ganjar
Capres Prabowo Subianto, Presiden Jokowi, Capres Ganjar Pranowo. (Antara)

ERA.id - Suara pemilih Presiden Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 terpecah di Pilpres 2024. Calon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto mendapat imbas positif. Sementara Capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo elektabilitasnya semakin tergerus.

Temuan tersebut berdasarkan hasil survei terbaru Litbang Kompas yang dikutip Senin (11/12/2023).

"Pemilih Jokowi pada Pilpres 2019, yang pada Agustus 2023 masih dominan memilih Ganjar, saat ini terekam lebih banyak yang memilih Prabowo," dikutip dari keterangan Litbang Kompas.

Pada survei Agustus 2023, simpatisan Jokowi yang memilih Ganjar mencapai 48,1 persen dan hanya 22,9 persen yang memilih Prabowo. Namun kini keadaan berbalik, yang memilih Prabowo 39,8 persen dan yang memilih Ganjar 27,4 persen.

Selain itu, Prabowo saat ini juga mendapatkan aliran suara yang lebih besar dari kelompok masyarakat yang merasa puas terhadap kinerja pemerintahan Jokowi.

Situasi ini berbeda dengan sebelumnya. Pada survei Agustus 2023, dari total masyarakat yang puas terhadap kinerja Jokowi, 40,3 persen memilih Ganjar dan 30,9 persen memilih Prabowo. Sekarang 42,6 persen memilih Prabowo dan 21,5 persen memilih Ganjar.

Sementara itu, mereka yang merasa tidak puas dengan kinerja Jokowi cenderung masih sama dengan sebelumnya, lebih banyak yang memilih Prabowo dan Capres nomor urut satu Anies Baswedan.

Adapun pemilih Prabowo pada Pilpres 2019 mayoritas masih tetap setia pada pilihannya. m

Meskipun sepertiganya kemudian menjadi pemilih Anies.

"Prabowo juga mendapat aliran suara terbesar dari kelompok yang pada Pemilu 2019 tidak menggunakan hak pilih."

Survei Litbang Kompas dilakukan secara tatap muka pada 29 November-4 Desember 2023 terhadap 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia. Pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error penelitian ini +/- 2,65 persen.

Rekomendasi