ERA.id - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut tiga, Mahfud MD dikabarkan meminta masukan kepada sejumlah pengusaha untuk mempersiapkan materi debat kedua Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang mengangkat tema ekonomi.
Sejumlah pengusaha yang dimaksud antara lain yaitu Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) nonaktif yang juga Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Arsjad Rasjid, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, hingga pengusaha media Hary Tanoesoedibjo.
"Kami-kami juga diminta masukan oleh Pak Mahfud. Saya diminta masukan, Pak Sandi diminta masukan, Pak HT diminta masukan, semua lah yang istilahnya pengusaha dari konteks ekonomi," kata Arsjad saat ditemui di Gedung High End, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (20/12/2023).
Di samping meminta masukan dari para pengusaha, Mahfud juga banyak mendengar dan menyerap aspirasi dari masyarat selama mengikuti kampanye. Khususnya dari kelompok-kelompok pengusaha UMKM maupun komunitas ekonomi lainnya.
Menurut Arsjad, aspirasi dari masyarakat itu lebih penting untuk dijadikan materi saat debat nanti.
"Pak Mahfud itu mendengar masukan-masukan, suara-suara rakyat, karena yang utama suara rakyat dulu apa yang secara ekonomi yang disampaikan. Lalu juga komunitas-komunitas, aapakah itu dari komunitas ekonomi kreatif, ekonomi digital," kata Arsjad.
"Ini penting sekali. Jadi itu yang dilakukan oleh Pak Mahfud. Selama ini Pak Mahfud mendengarkan masukan-masukan dan disitulah beliau dapat visi misi," imbuhnya.
Di samping itu, menurut Arsjad, Mahfud juga banyak berdiskusi dengan Capres Ganjar Pranowo yang belakangan sering blusukan ke pasar-pasar selama kampanyenya.
"Mas Ganjar juga memberikan masukan dan Pak Mahfud juga ingin tahu apa yang jadi masukan dari Mas Ganjar. Hal-hal tersebut yang dilakukan oleh Pak Mahfud selama ini," ucap Arsjad.
Sebagai informasi, KPU RI menggelar debat kedua Pilpres 2024 pada Jumat (22/12). Debat kali ini hanya diikuti oleh cawapres.
Adapun tema debat yang dianggat adalah ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, infrastruktur dan perkotaan.