Megawati: Rakyat Jangan Takut Intimidasi, Jangan Takut kepada Kekuasaan!

| 19 Jan 2024 11:52
Megawati: Rakyat Jangan Takut Intimidasi, Jangan Takut kepada Kekuasaan!
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri (Antara)

ERA.id - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, meminta rakyat untuk tidak takut dengan penindasan dan kekuasaan.

Hal itu sampaikan dalam perayaan Natal yang dilakukan PDIP dan Relawan Damai Sejahtera for Ganjar-Mahfud (Reds) di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis kemarin.

Kata Mega, seluruh rakyat Indonesia mesti tahu, bahwa pemilu adalah untuk rakyat sendiri. Rakyat harus berani memperjuangkan yang benar.

“Saya pikir untuk memberi sebuah jalan penerangan kepada seluruh rakyat Indonesia, pemilu ini sebenarnya untuk anda, bukan siapa-siapa, bahwa hak andalah menentukan siapa yang jadi pemimpin akan datang," tutur Mega.

“Hak rakyat untuk menang, jangan takut kepada intimidasi, jangan takut kepada kekuasaan, karena kekuasaan tidak langgeng, yang langgeng adalah Allah SWT. Ingat,” katanya.

Selain meminta rakyat untuk berani, Megawati juga menceritakan pengalamannya menjadi juri Zayed Award for Human Fraternity (ZAHF 2024) akhir tahun lalu dan kesannya berdialog dengan Paus Fransiskus.

Awalnya, Mega cerita tentang perjalanan terakhirnya ke Vatikan dan bertemu Paus Fransiskus dalam rangka penentuan pemenang Zayed Award for Human Fraternity (ZAHF 2024).

Ia mengaku sebelumnya tak membayangkan akan bisa bertemu pemimpin tertinggi Katolik tersebut. “Padahal semua tahu saya beragama Islam. Perempuan lagi. Itu peristiwa luar biasa. Tapi itu terjadi karena saya terpilih menjadi salah satu juri yang dipilih Paus dan Imam Besar Mesjid Al Azhar,” kata Megawati dikutip dari keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Ternyata, menurut Megawati, Imam Besar Masjid Al Azhar dan Paus Fransiskus menyimak laporan tentang Megawati yang selalu menyatakan kebenaran bagi kepentingan umat manusia.

Di dalam perayaan HUT PDIP tahun ini pun Megawati memilih tema “Satyam Eva Jayate”, bahasa Sansekerta yang berarti “Kebenaran Pasti Menang”.

“Itu bukan kata-kata saya. Itu adalah ketika abad ke-13, Raden Wijaya sepertinya dibuat sengsara dan ada Mpu yang mengatakan jangan takut dan jangan lemah, beranilah, jujurlah, kemenangan selalu ada, kebenaran selalu ada, dan pasti menang,” ujarnya.

Ia menilai prinsip itu sangat penting untuk dipegang. Seperti diajarkan semua agama apa pun, manusia pasti selalu akan diberi cobaan. Jalan kebenaran harus selalu menjadi pegangan, jangan takut membela kebenaran.

“Sebagai manusia selalu kita diberi cobaan. Itu semua agama mengajarkan begitu. Kita akan selalu dicoba untuk apakah menjadi orang baik, atau orang tidak baik,” tambah Megawati.

“Kekuasaan itu enak. Tapi kalau saya, kalau sudah harus berhenti, ya berhenti. Jangan malah lupa daratan. Itu cobaan, jangan lupa. Manusia selalu dicoba," tandasnya.

Rekomendasi