ERA.id - Politisi PDI Perjuangan (PDIP), Basuki Tjahja Purnama alias Ahok mengatakan, ia memiliki keinginan untuk menjabat sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Bea Cukai.
Mimpinya itu bahkan pernah ia ungkapkan kepada Presiden Jokowi saat dirinya masih mendekam di penjara.
Hal itu Ahok sampaikan saat sesi tanya jawab sebuah acara dialog di wilayah Jakarta Selatan, Kamis (8/2/2024).
"Dulu waktu saya di dalam tahanan itu, keluar, kan saya itu sudah enggak bisa jadi menteri, jadi apa, terus saya tanya pak Jokowi, 'Pak Jokowi pengen saya bantu apa?' 'Pak Ahok mau bantu apa?' Saya mau bantu industri-industri tidak bangkrut, pak. Ini cerita dalam tahanan loh, 2018 nih," kata Ahok dikutip Jumat (9/2/2024).
Ahok menjelaskan, alasannya ingin menjadi Dirjen Bea Cukai lantaran melihat kondisi impor yang semakin meresahkan dan menggerus keberadaan industri kecil di Indonesia.
"Saya melihat impor ini sudah gila-gilaan masuk. Industri-industri kecil ini bangkrut," ujar dia.
Ahok menyebut, permasalahan terkait impor ini bahkan pernah sudah pernah diperingatkan oleh Presiden ke-2 RI, Soeharto.
"Dulu Pak Harto saja, dulu bilang kepada pengusaha-pengusaha 'sekarang kita masih bisa proteksi kalian dengan biaya tarik masuk. Tapi nanti tahun 2020-an itu sudah enggak bisa, karena WTO akan keluarkan peraturan enggak bolek naikkan tarif impor sembarangan'," ungkap Ahok.
"Nah, di situ gimana cara atasinya? Ya, mesti bisa bersaing dan mesti punya bea cukai yang berani dan yang bisa pintar," sambung dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan, saat ini barang dari luar negeri tidak harus masuk ke gudang terlebih dahulu. Barang impor itu bahkan bisa langsung dibongkar dan dikirim ke penerima.
Makanya Ahok ingin menjabat sebagai Dirjen Bea Cukai. Sebab ia paham dengan permasalahan di sektor bea cukai dan ingin menghentikan penyelundupan. "Makanya saya minta jadi Dirjen Bea Cukai. Saya Jamin penyelundupan stop," jelas Ahok.
Meski demikian, Ahok mengaku bahwa mimpinya untuk menduduki posisi Dirjen Bea Cukai tidak bakal bisa diraih. Sebab, keinginannya itu kini terbentur batas usia. "Tapi saya sudah enggak bisa jadi Dirjen Bea Cukai lagi karena umur saya sudah lewat, itu cerita 4 tahun yang lalu," ujarnya.