Kenaikan Suara PSI Signifikan di Real Count KPU, PSI: Jangan Giring Opini yang Sesatkan Publik

| 02 Mar 2024 18:45
Kenaikan Suara PSI Signifikan di Real Count KPU, PSI: Jangan Giring Opini yang Sesatkan Publik
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie. (Dok. DPP PSI)

ERA.id - Perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang terangkum dalam Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) milik KPU RI menjadi sorotan. Sebabnya, mengalami kenaikan signifikan, yang kini memperoleh 3,13 persen.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie meminta semua pihak tak menyampaikan pernyataan yang tendensius menyikapi rekapitulasi suara KPU.

"Penambahan termasuk pengurangan suara selama proses rekapitulasi adalah hal wajar. Yang tidak wajar adalah apabila ada pihak-pihak yang mencoba menggiring opini dengan mempertanyakan hal tersebut,” kata Grace dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (2/3/2024).

Dia menambahkan, wajar saja apabila ada kenaikan suara untuk PSI. Sebab KPU RI masih memproses penghitungan suara.

Terlebih, masih ada lebih dari 70 juta suara yang belum dihitung.

"Dan sebagian besar berada di basis-basis pendukung Jokowi di mana PSI mempunyai potensi dukungan yang kuat," ucapnya.

Dia lantas menyinggung perbedaan hasil hitung cepat dengan rekapitulasi KPU RI yang juga terjadi pada partai-partai lain.

Misalnya, hasil hitung cepat versi lembaga survei Indikator Indonesia atas PKB yang hasilnya 10,65 persen tapi berdasarkan rekapitulasi KPU mencapai 11,56 persen atau ada penambahan 0,91 persen.

PSI sendiri, menurut hitung cepat Indikator, ada di angka 2,66 persen sementara rekapitulasi KPU ada di 3,13 persen atau selisih 0,47 persen. Selisih PSI lebih kecil dibanding kedua contoh sebelumnya.

“Kenapa yang disorot hanya PSI? Bukankan kenaikan dan juga penurunan terjadi di partai-partai lain? Dan itu wajar karena penghitungan suara masih berlangsung,” kata Grace.

Oleh karenanya, dia menegaskan agar semua pihak bersikap adil dan proporsional. Jangan sampai menggiring opini yang menyesatkan publik.

"Kita tunggu saja hasil perhitungan akhir KPU. Jangan menggiring opini yang menyesatkan publik,” pungkas Grace.

Rekomendasi