Dulu Bahlil Bilang Proyek IKN Disuntik Dana Rp50 Triliun, Kini Ngakunya Belum Ada Investasi Asing

| 13 Jun 2024 17:21
Dulu Bahlil Bilang Proyek IKN Disuntik Dana Rp50 Triliun, Kini Ngakunya Belum Ada Investasi Asing
Bahlil Lahadalia. (Setkab)

ERA.id - Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia pernah bilang kalau sudah banyak perusahaan yang berinvestasi di IKN, termasuk perusahaan dari luar negeri, yang nilai investasinya mencapai Rp50 triliun.

Waktu itu, Bahlil menepis pernyataan Calon Wakil Presiden RI Mahfud Md. dalam debat Pilpres 2024 kedua yang menyebut bahwa Ibu Kota Nusantara (IKN) minim investasi.

"Yang dari luar Indonesia sekarang sudah deal investasi dan sudah masuk sekitar kurang lebih Rp50 triliun," kata Bahlil saat menghadiri simposium bersama perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Pulau Jawa di Jakarta, Sabtu 23 Desember 2023.

Bahlil menjabarkan bahwa investasi asing itu asalnya dari perusahaan-perusahaan di Asia dan Eropa yang bergerak di sektor jasa, seperti perhotelan, mal, sarana pendidikan, dan rumah sakit.

Meski demikian, kata dia, investasi asing tersebut baru akan masuk pada kluster kedua setelah semua infrastruktur penunjang sudah selesai. "Itu infrastrukturnya harus diselesaikan dahulu. Jadi, kluster pertama kebijakan kami adalah memprioritaskan investasi dalam negeri, mereka (investasi asing) masuk di kluster kedua," katanya.

Selain investasi dari negara luar, IKN juga dikatakannya diminati oleh investor dalam negeri seperti Mayapada dan Agung Sedayu Grup. Keduanya sudah berinvestasi di Ibu Kota Nusantara.

"Memang benar ada Agung Sedayu Grup, Mayapada. Agung Sedayu bahkan sudah 40—50 persen (progres pembangunan, red.) hotel bintang lima. Kemudian ada juga rumah sakit dan sport center," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Bahlil juga menjelaskan skema pembiayaan pembangunan IKN berasal dari APBN dengan total nilai investasi Rp400 triliun—Rp560 triliun, tergantung pada seberapa besar kenaikan inflasinya. "Nah, dari total itu 20 persen dibiayai APBN, dan itu dilakukan bukan 1 tahun 2 tahun, melainkan 15 sampai 20 tahun sisanya itu investasi," ujar dia.

Pernyataan berubah

Setelah mengungkap ada dana segar dalam jumlah fantastis masuk dari investor pada tahun, kini Bahlil mengubah statementnya saat berhadapan dengan legislator  dalam Rapat Kerja Komisi VI DPR RI, Selasa 11 Juni 2024.

Saat itu, Bahlil mengatakan belum ada investor asing yang masuk ke IKN. Pembangunan ibu kota baru itu, untuk sementara pada Tahap I, didanai APBN dan investor lokal. Sementara penanaman modal asing (PMA) baru masuk setelah upacara 17 Agustus 2024 atau pembangunan IKN Tahap II.

"Kalau ditanya kenapa belum ada investasi asing? Desain kita itu adalah cluster pertama ini selesai, yang disebut dengan jalan utama ya, lingkaran satu. Sudah selesai, baru masuk investasi asingnya itu di lingkaran kedua, tahap kedua," jelasnya.

Sejauh ini, katanya, pemerintah sudah melakukan enam kali peletakan batu pertama atau yang dikenal sebagai groundbreaking. Aktivitas itu seluruh didanai modal dalam negeri.

Soal siapa saja perusahaan asing yang mau menggelontorkan duitnya di IKN, Bahlilenggan membeberkan itu. Dia bilang, nota kesepahamannya akan diteken. "Tapi kita katakan bahwa setelah tanggal 17 Agustus baru kita lihat, karena infrastruktur mereka di cluster kedua itu baru bisa kelir," katanya.

Rekomendasi