Megawati Sebut Ada yang Coba Belokkan Sejarah Indonesia Melalui Kekuasaannya

| 17 Aug 2024 10:33
Megawati Sebut Ada yang Coba Belokkan Sejarah Indonesia Melalui Kekuasaannya
Kader PDIP melaksanakan upacara HUT Kemerdekaan RI ke-79 di Masjid At-Taufiq di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8/2024) (Era.id/Sachril Agustin)

ERA.id - Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri menjadi pembina upacara dalam upacara HUT Kemerdekaan RI ke-79 di Masjid At-Taufiq di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8/2024). Megawati pun menyinggung ada sosok yang ingin membelokkan sejarah kemerdekaan melalui kekuasaannya.

"Saudara-saudara sekalian anak-anakku, rakyat Indonesia yang saya cintai seluruh cita-cita besar kemerdekaan itu kini ada yang mencoba membelokkan sejarah melalui kekuasaannya," kata Megawati saat berpidato, Sabtu (17/8/2024).

Putri Presiden Indonesia pertama ini menyebut ada pihak yang ingin mengubah topangan kemerdekaan dari kedaulatan rakyat menjadi kedaulatan kekuasaan. Hukum yang sejatinya merupakan keadilan hakiki menjadi alat intimidasi.

Dia lalu menyebut konstitusi yang harusnya menjadi landasan pokok bagi pemimpin dan seluruh rakyat Indonesia, malah dibelokkan arahnya.

"Seluruh upaya tersebut berjalan secara sistematis dengan kemasan wataknya yang sepertinya populis," ujarnya.

"Sepertinya untuk berbicara kebenaran pun banyak yang sudah tidak sanggup, mulutnya terkunci, mulutnya terdiam," tambahnya.

Dia lalu menyebut seluruh masyarakat Indonesia harus bersatu untuk memajukan Indonesia. Pemuda-pemudi bangsa harus menjadi pandu-pandu yang berkarakter.

Megawati ingin agar semua orang meneruskan semangat juang para pahlawan yang telah berjasa untuk kemerdekaan Indonesia.

"Teruslah berjuang untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Raya. Jangan pernah menyerah, menghadapi tantangan seberat apapun, sebab kita adalah bangsa pejuang, bangsa yang berdaulat, dan bangsa yang mampu berdiri di atas kaki kita sendiri. Harusnya bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Tetapi pada kenyataannya," kata Megawati.

Rekomendasi