Djarot Syaiful Tantang KIM Plus Pengusung Ridwan Kamil-Suswono Lawan Kotak Kosong di Pilgub Jakarta

| 20 Aug 2024 06:15
Djarot Syaiful Tantang KIM Plus Pengusung Ridwan Kamil-Suswono Lawan Kotak Kosong di Pilgub Jakarta
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Djarot Saiful Hidayat (Dok. PDIP)

ERA.id - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Djarot Saiful Hidayat mengatakan, partainya otomatis tidak bisa mengusung calon sendiri di Pilkada Jakarta 2024 usai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus resmi mengusung pasangan calon Ridwan Kamil-Suswono. Ia pun menantang koalisi yang terdiri dari 12 partai politik (parpol) tersebut untuk melawan kotak kosong saat kontestasi November mendatang.

Adapun syarat parpol bisa mengusung calon sendiri dalam pilkada adalah mengantongi 22 kursi di tingkat DPRD. Diketahui, PDIP hanya memiliki 15 kursi.

"Kalau begitu, kami tantang apakah berani pasangan yamg deklarasi dengan memborong semua partai itu melawan kotak kosong? Ya, melawan kotak kosong," kata Djarot di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2024).

Djarot pun menyinggung pasangan calon (paslon) yang maju lewat jalur independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardana. Ia menilai pasangan ini sebagai paslon boneka yang dibentuk agar Ridwan Kamil-Suswono tidak melawan kotak kosong.

Apalagi, pencalonan Dharma-Kun saat ini dinilai bermasalah dan tengah menjadi sorotan karena diduga mencatut banyak Nomor Induk Kependudukan (NIK) warga Jakarta untuk mengumpulkan dukungan.

"Mari kita lihat. Atau ini akan beruysan diloloskan calon independen sebagai calon boneka, ya, karena banyak sekali ya, ini masukan suara dari warga yang merasa atau membuktikan KTP-nya dibegal, KTP-nya dicatut. Ini sudah pelanggaran sungguh-sungguh menurut saya," tegas Djarot.

Djarot menyebut, masyarakat menginginkan kontestasi Pilgub Jakarta yang sehat. Ia menegaskan, PDIP pun akan terus berjuang bersama rakyat untuk melawan pihak-pihak yang merusak demokrasi.

"Jadi kami tantang itu. Mari tetap berdiri teguh bahwa PDI Perjuangan akan melawan siapapun juga yang merusak atau yang bikin demokrasi enggak sehat di Kota Daerah Khusus Jakarta, dimana ini menjadi Jakarta menjadi magnet, percontohan perpolitikan di Indonesia," tegas Djarot.

"Jadi kami akan di posisi itu dan kami akan selalu bersama dengan rakyat, yang mana rakyat menginginkan ada pilihan-pilihan yang sehat di dalam pertarungan kontestasi kepala daerah, utamanya di Jakarta," sambungnya menjelaskan.

Sebelumnya, Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus resmi mengusung Ridwan Kamil dan Suswono sebagai pasangan bakal calon gubenur dan wakil gubernur di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.

Deklarasi digelar di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Senin (19/8/2024). Untuk Pilgub Jakarta 2024, KIM Plus berganti nama menjadi Koalisi Jakarta Baru untuk Jakarta Maju.

"Kami partai politik yang tergabung dalam Koalisi Jakarta Baru untuk Jakarta Maju menyatakan mengusung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur dan Haji Suswono sebagai calon wakil gubernur pada pemilihan Kepala Daerah Khusus Jakarta tahun 2024," ucap Sekretaris Jenderal Ahmad Muzani saat membacakan piagam dukungan.

Muzani mengatakan, seluruh partai politik yang tergabung dalam Koalisi Jakarta Baru untuk Jakarta Maju berkomitmen memenangkan Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub Jakarta 2024.

"Serta siap memenangkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono menjadi gubernur dan wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta periode 2024-2029," ujarnya.

Pasangan Ridwan Kamil-Suswono diusung 10 partai politik pemilik kursi di DPRD DKI periode 2024-2029. Diantaranya yaitu Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, PKS, PKB, NasDem, PPP, PSI, dan Perindo. Serta didukung oleh Partai Garuda dan Partai Gelora.

Total Ridwan Kamil-Suswono mengantongi 91 kursi. Dengan demikian mereka memenuhi syarat untuk maju di Pilgub Jakarta 2024.

Rekomendasi