ERA.id - Pertemuan Jokowi dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kompleks Istana Kepresidenan berbuah manis. SBY mengatakan, dirinya telah menerima amanah sebagai Penasihat Khusus Aliansi Sedunia Untuk Membasmi Malaria.
"Pagi ini saya menghadap Bapak Presiden sehubungan dengan peran dan amanah yang saya jalankan sebagai penasihat khusus Aliansi Sedunia Untuk Membasmi Malaria," kata SBY kepada wartawan.
Dalam pernyataannya, SBY menyebutkan, ia akan berperan sebagai penasihat di kawasan Asia Pasifik.
"Saya sampaikan kepada Pak Jokowi, tugas ini penting dan saya terima karena memang ada kewajiban internasional untuk segera mengenyahkan malaria dari muka bumi," katanya.
Jika amanah tersebut tidak ia jalankan, kasus malaria di dunia diperkirakan makin menjadi-jadi, bahkan mungkin saja bisa separah pandemi COVID-19 yang luar biasa, kata SBY menambahkan.
Ia menegaskan pentingnya mengatasi masalah malaria yang masih mengancam, khususnya di Indonesia, dengan daerah yang paling terdampak antara lain Papua, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Kalimantan Timur.
SBY menyampaikan bahwa ia telah melapor kepada Presiden Jokowi mengenai perannya tersebut, karena laporan itu merupakan bagian dari etika politik.
"Apalagi saya mantan Presiden, wajib untuk menyampaikan kepada Presiden yang sedang mengemban tugas," katanya.
Ia juga menyampaikan komitmennya untuk menurunkan angka penyakit malaria di Indonesia dan akan berangkat ke New York untuk menghadiri pertemuan penting terkait isu ini selama sekitar satu pekan.
SBY juga berniat untuk menemui presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menyampaikan hal serupa, sehubungan dengan agenda summit Aliansi Sedunia Untuk Membasmi Malaria di Indonesia pada tahun depan.
"Karena tahun depan akan ada summit di Indonesia, tentu yang memimpin Pak Prabowo nanti sebagai Presiden tahun depan dan seterusnya," katanya.
Dengan langkah ini, SBY menunjukkan dedikasinya terhadap kesehatan global dan komitmennya untuk berkontribusi dalam usaha memberantas malaria, sebuah penyakit yang masih menjadi tantangan serius di banyak negara.