Pramono Singgung Proyek Imajinasi, RK Jawab: IKN Juga dari Imajinasi

| 17 Nov 2024 21:50
Pramono Singgung Proyek Imajinasi, RK Jawab: IKN Juga dari Imajinasi
Cagub Jakarta nomor 1, Ridwan Kamil. (Istimewa)

ERA.id - Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung menanyakan soal proyek imajinasi kepada Cagub Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK) dalam debat ketiga Pilgub Jakarta 2024 yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/11/2024).

Awalnya, Pramono menanyakan soal gagasan RK yang berencana memindahkan kantor Balai Kota Jakarta dari Jakarta Pusat ke Jakarta Utara. Dia lantas menyinggung rencana RK yang tak terwujud untuk memindahkan Gedung Sate dari Bandung ke Tegal Luar.

"Untuk itu, kami menyampaikan apakah ini memang serius mau dipindahkan?" tanya Pramono.

"Karena Jakarta sebentar bukan ibu kota lagi, di pusat pemerintahan balai kota banyak sekali gedung yang akan menjadi kewenangan pemerintah Jakarta, untuk itu apakah perlu dipindahkan? Apakah ini juga bagian dari imajinasi yang dihadirkan oleh pasangan nomor 1?" imbuhnya.

Mendengar pertanyaan Pramono, RK menjawab prihal wacana pemindahan Gedung Sate. Menurutnya, wacana itu muncul untuk menghadirkan pemerataan tata kota di Jawa Barat.

Dia berasalan, wacana itu dihadirkan lantaran Bandung tidak hanya menjadi kota pemerintahan sebagai ibu kota Provinsi Jawa Barat saja, tetapi juga destinasi wisata. Alasan yang sama juga mendasarinya memiliki ide memindahkan bali kota Jakarta.

"Sehingga, ibu kota Jawa Barat memang tidak cocok untuk ada pusat pemerintahan lagi, maka ada wancana itu. Jakarta juga sama," kata RK.

Mantan gubernur Jawa Barat itu lantas menyinggung ucapan Pramono soal proyek imajinasi.

Dia mengatakan, bahwa Ibu Kota Nusantara (IKN) juga awalnya merupakan proyek imajinasi, namun akhirnya terwujud.

"Kalau tadi ada yang tertawa urusan imajinasi, lah IKN itu datang dari imajinasi oleh sebuah keputusan mahal, keputusan politik pindah ke sana menjadi IKN," kata RK.

Politisi Partai Golkar itu menilai, tidak ada yang salah dari sebuah imajinasi. Hanya saja bagaimana nantinya wacana itu didiskusikan dengan pemangku kepentingan terkait agar terwujud.

"Nah sekarang, kalau Jakarta mau mengurangi macet, selain perluasan transportasi publik, mari benerin tata ruangnya. Salah satunya adalah pusat kantor pemerintah dikurangi," kata RK.

Rekomendasi