Menag Ungkap Tetap Diminta Jadi Imam Besar Masjid Istiqlal oleh Presiden

| 02 Dec 2024 16:30
Menag Ungkap Tetap Diminta Jadi Imam Besar Masjid Istiqlal oleh Presiden
Tangkapan layar Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar dalam webinar "Deklarasi Istiqlal: Kolaborasi Umat Beragama untuk Kemanusiaan" yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (19/11/2024). ANTARA/Sean Filo Muhamad

ERA.id - Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar mengungkapkan Presiden Prabowo Subianto memintanya tetap menjadi Imam Besar Masjid Istiqlal sebelum ditunjuk untuk memimpin Kementerian Agama (Kemenag) di Kabinet Merah Putih (KMP).

"Saya tanya bagaimana dengan Istiqlal? 'Ga apa-apa, pokoknya tetap dirangkap. Jadi nanti kita atur bagaimana tetap menjadi menteri agama dan Imam Besar Masjid Istiqlal'," kata Nasaruddin menirukan ucapan Presiden di Jakarta, Senin (2/12/2024), dikutip dari Antara.

Pernyataan tersebut disampaikan Nasaruddin saat peringatan Hari Antikorupsi Sedunia di Kantor Kemenag, Jakarta.

Ia bercerita sebelumnya tak pernah terlintas untuk menjadi menteri. Bahkan, ia menganggap dirinya bukan orang yang tepat memimpin Kemenag.

Imam Besar Masjid Istiqlal itu menilai banyak orang lain yang lebih tepat dan berkompeten untuk menjadi Menag. Saat itu, Nasaruddin berkata kepada Prabowo bahwa dirinya akan membantu meski berada di luar struktur.

"Saya bilang, 'Di luar struktur pun kami mengabdi kepada Bapak. Kalau Bapak melihat ada yang lebih kompeten daripada saya, monggo silakan. Saya sudah cukup jadi Imam Besar Istiqlal,'," kata Nasaruddin.

Ketika akhirnya ditunjuk menjadi Menag, ia berkomitmen untuk lurus dan melaksanakan setiap pesan-pesan yang disampaikan Prabowo, salah satunya untuk membersihkan Kemenag.

"Maka saya dan keluarga saya ikrarkan. Saya berterima kasih kepada istri saya menolak gratifikasi," kata dia.

Maka dari itu, ia mengajak jajarannya untuk tegak lurus menyukseskan program-program yang tertuang dalam Astacita Presiden Prabowo Subianto.

Rekomendasi