ERA.id - Anggota Komisi I DPR Jazuli Juwaini meminta Mabes TNI membuat kebijakan untuk memperketat penggunaan senjata api oleh para prajuritnya. Hal ini untuk mencegah penyalahgunaan.
Jazuli menyampaikan hal tersebut sebagai respons kasus penembakan yang dilakukan disersi prajurit TNI terhadap sesama prajurit TNI di Belitung.
"Kami sangat prihatin. Kali ini eks Anggota TNI meletuskan senjata bukan pada tempatnya mengakibatkan anggota TNI lainnya terluka. Dalam kasus lain, anggota TNI aktif mengakibatkan warga sipil tewas seperti dalam kasus penembakan bos rental mobil beberapa waktu lalu," kata Jazuli dalam keterangannya, Rabu (15/1/2025).
Menurutnya, perlu ada evaluasi secara berkala disiplin dan kondisi psikologis para prajurit serta kelayakan dalam memegang senjata. Apalagi bagi anggota TNI yang disersi harus lebih tegas dan ketat lagi pengawasannya.
"TNI adalah organ pertahanan yang dipersenjatai. Oleh karena itu prajurit TNI haruslah orang-orang pilihan yang matang secara psikologis. Sangat berbahaya jika prajurit sembarangan menggunakan senjata mengabaikan SOP. Apalagi terjerumus pada tindak pidana kejahatan," kata Jazuli.
Ketua Fraksi PKS itu akan meminta laporan evaluasi serta rencana tindak lanjut kebijakan untuk mencegah dan menertibkan disiplin prajurit sehingga kejadian-kejadian yang mencoreng institusi TNI ini tidak terjadi lagi.
"Kita minta agar oknum prajurit yang melakukan tindak pidana diproses dan dihukum berat hingga pemberhentian tidak hormat agar memberi efek jera bagi lainnya. Dan yang lebih penting bagaimana upaya pencegahan yang dilakukan institusi agar tidak terjadi lagi," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Sertu Hendri merupakan anggota TNI yang terakhir bertugas di Korem 042/Garuda Putih, Jambi. Pelaku diketahui tak menjadi anggota TNI lagi dan sudah Desersi sejak tahun 2023 berdasarkan putusan Pengadilan Militer di Palembang.
Awalnya, Sertu Hendri dilaporkan oleh istri sirinya pada, Minggu (12/1) malam ke Subdenpom Persiapan Belitung karena mengancam.
Kemudian ketika hendak diamankan di rumah kontrakan, dirinya melawan dan menyandera serta membawa kabur seorang personel Subdenpom Persiapan Belitung, Serma Randi menggunakan mobil miliknya.
Selanjutnya, Serma Randi ditemukan oleh seorang warga di jalan Buluhtumbang-Air Seruk mengalami luka tembak di punggung sebelah kiri dan kini tengah menjalani perawatan di RSUD Marsidi Judono Belitung.