Ogah Percaya Versi Polisi Malaysia, Menteri P2MI Minta Kemenlu Lakukan Investigasi Penembakan WNI

| 28 Jan 2025 13:30
Ogah Percaya Versi Polisi Malaysia, Menteri P2MI Minta Kemenlu Lakukan Investigasi Penembakan WNI
Menteri P2MI Abdul Kadir Karding. (Antara).

ERA.id - Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mendorong Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) melakukan investigasi internal, untuk mengusut kasus penembakan lima orang warga negara Indonesia (WNI) oleh otoritas maritim Malaysia. Investigasi dilakukan bersama kepolisian setempat.

"Agar teman-teman Kemenlu dengan kepolisian yang ada di sana untuk melakukan internal investigasi," kata Karding kepada wartawan, Selasa (28/1/2025).

Dia mengtakan, investigasi internal ini perlu dilakukan agar tak hanya menerima kronologi maupun penyebab penembakan dari pihak pemerintah Malaysia saja. Tetapi pemerintah Indonesia juga mendapat versi lainnya.

Sehingga pemerintah Indonesia bisa melakukan langkah-langkah lanjutan untuk melindungi warga negaranya di luar negeri, khususnya Malaysia.

"Agar versinya tidak hanya dari versi polisi Malaysia, tapi versinya juga ada versi dari kita. Ini kan supaya kita bisa mengambil langkah-langkah yang terbaik ke depan dalam rangka menlindungi warga kita," kata Karding.

Di sisi lian, Kementerian P2MI terus melakukan pendampingan kepada para korban. Sebab, terbuka kemungkinan kasus ini bergulir ke proses hukum, karena kelima WNI yang tertembak diduga merupakan PMI ilegal.

Karding mengatakan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Kemenlu melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur untuk mempersiapkan langkah-langkah mitigasi.

"Kita terus melakukan pendampingan terus menerus. Ke depan kemungkinan ada proses hukum, karena mereka dituduh, satu ilegal, kedua melawan petugas," katanya.

"Maka pasti harus ada pendampingan hukum di sana nanti, baik mitigasi maupun non mitigasi. Kita dorong ke Kedutaan di sana atau perwakilan kita di luar negeri karena memang kewenangan luar negeri itu kewenangan Kemenlu," sambung Karding.

Sebelumnya, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha menyampaikan bahwa pihaknya sudah mendapatkan akses untuk menemui keempat WNI yang menjadi korban penembakan oleh aparat Malaysia pada Rabu (29/1) mendatang.

"KBRI telah mendapatkan akses kekonsuleran untuk menemui mereka pada hari Rabu mendatang (29/1)," ujar Judha saat dihubungi ERA.

Selain itu, Kemenlu juga telah mengidentifikasi indentitas WNI yang meninggal ditembak APMM. Korban tersebut merupakan warga asal Riau.

Jenazah WNI yang ditembak mati oleh aparat Malaysia akan dipulangkan ke Tanah Air usai menjalani proses otopsi.

"KBRI Kuala Lumpur telah mendapat informasi dari Kepolisian Kerajaan Malaysia (PDRM) bahwa WNI yang meninggal dengan inisial B, asal Provinsi Riau, dapat dipulangkan setelah selesai menjalani proses otopsi," kata Judha. 

Rekomendasi