ERA.id - Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi meminta jajaran jajaran direksi bank pembangunan daerah Jawa Barat dan Banten (BJB) melakukan pembenahan secara menyeluruh.
Hal itu menyusul adanya penggeledahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke kantor pusat bank BJB untuk mengungkap kasus dugaan rasuah.
"Jadikanlah pemeriksaan KPK ini hikmah untuk berbenah," kata Dedi Mulyadi di Kota Bandung, Kamis (13/3/2025).
Menurutnya, kasus dugaan rasuah ini merupakan momentum yang tepat untuk bank BJB melakukan perbaikan, pembenahan, dan restrukturisasi. Kemudian, bank BJB juga harus melakukan realokasi pembiayaan.
"Ini adalah mementum bank BJB untuk melakukan perbaikan, pembenahan, restrukturisasi, dan realokasi pembiayaan yang harus dilakukan," tuturnya.
Meski sedang dirundung masalah, Dedi Mulyadi meminta bank BJB tetap bekerja dan melayani seluruh nasabah dengan baik. Sebab, kasus dugaan rasuah itu bersifat personal bukan secara kelembagaan.
"Regulasi hukum tetap berjalan karena itu bersifat personal. Tapi kelembagaan BJB tetap berjalan melayani seluruh kepentingan-kepentingan regulasi layanan keuangan BJB," kata dia.
Sebelumnya, penyidik KPK menggeledah kantor pusat bank BJB terkait penyidikan kasus dugaan korupsi, Rabu (12/3/2025).
Ketua KPK Setyo Budiyanto pun membenarkan bahwa penggeledahan tersebut dilakukan di Kantor Bank BJB di wilayah Bandung, Jawa Barat.
"Benar," kata Setyo Budiyanto.