ERA.id - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Mardani Ali Sera menyarankan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk membangun rumah sakit di Palestina atau di perbatasannya. Sehingga Indonesia tetap bisa membantu dengan hadir langsung.
Menurutnya, rencana Prabowo evakuasi warga Palestina ke Indonesia patut diapresiasi. Namun harus berhati-hati agar tak menimbulkan kesan merelokasi.
"Niat baik membantu saudara kita di Palestina dalam bentuk evakuasi, bagus. Tapi, akan sangat baik kalau kita justru mengusahakan dapat hadir di Gaza atau di Palestina, di tepi barat, untuk membantu di sana, karena jarak dari Palestina ke kita juga tidak mudah," kata Mardani kepada wartawan, Jumat (11/4/2025).
Menurutnya, membangun rumah sakit di sana lebih mudah ketimbang mengevakuasi warga Palestina ke Indonesia. Apabila tak bisa mendirikan rumah sakit di Gaza, pemerintah bisa mempertimbangkan daerah perbatasan Yordania maupun Mesir.
Mendirikan rumah sakit lapangan maupun permanen di daerah Palestina maupun perbatasannya, dinilai lebih strategis dan efektif menunjukan keterlibatan Indonesia dalam mendukung warga Palestina.
"Secara taktis dan teknis, serta efektivitas lebih baik kita, seperti ide awal Pak Prabowo bikin rumah sakit lapangan, rumah sakit terapunh, atau rumah sakit permanen," kata Mardani.
"Kalau Palestina masih susah, karena Israel ngotot, dan terus tidak memberi akses, kita bisa buka di perbatasan Mesir atau perbatasan Yordania," sambungnya.
Namun politisi PKS itu tetap mengapresiasi niat baik Prabowo dengan rencana evakuasi. Hanya saja rencana itu perlu dipertimbangkan secara matang, jangan sampai menimbulkan kesan merelokasi warga Palestina dari tanah airnya.
"Jadi buat saya evakuasi boleh tetapi jangan sampai terkesan relokasi karena itu berbahaya. Dan itu perlu hati-hati," ucap Mardani.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia menyatakan kesiapannya untuk mengevakuasi dan menampung korban perang di Palestina. Diperkirakan jumlahnya mencapai 1.000 orang untuk gelombang pertama.
Hal itu disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (9/4) dini hari, sebelum bertolak ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).
"Kami siap mengevakuasi mereka yang luka-luka, mereka yang kena trauma, anak-anak yatim piatu, siapapun yang oleh pemerintah Palestina dan pihak-pihak yang terkait di situ, mereka ingin dievakuasi ke Indonesia, kami siap akan kirim pesawat-pesawat untuk mengangkut mereka," kata Prabowo, dikutip dari siaran langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Meski begitu, ada sejumlah syarat yang diajukan pemerintah Indonesia. Salah satunya yaitu bantuan yang ditawarkan harus disetujui oleh semua pihak.
"Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini," kata Prabowo.
Selain itu, dia menyampaikan bahwa para korban perang di Palestina yang dievakuasi ke Indonesia hanya bersifat sementara.
Apabila kondisi di Palestina, khususnya Gaza sudah kondusif dan para korban sudah pulih, maka diharuskan kembali ke daerah asal.
"Kedua, mereka di sini hanya sementara, sampai mereka pulih, sehat kembali. Dan pada saat mereka sehat kembali, kondisi di Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka yang asal," kata Prabowo.