ERA.id - Wakil Presiden (Wapres) ke-13 RI Ma'ruf Amin mengingatkan nasihat yang diberikan oleh ulama kepada pemerintah merupakan wujud cinta demi Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.
"Pemberian nasihat kepada pihak yang dicintai. Jadi ketika ulama itu memberi nasihat, memberi tausiah, maka tausyiah itu kepada pihak yang dicintai. Nah ketika kepada pemerintah, itu berarti majelis ulama mencintai pemerintah," kata Ma'ruf dalam acara Silaturahmi Nasional Ormas-Ormas Islam dan Halal Bihalal Idul Fitri 1446 Hijriah Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Asrama Haji Jakarta, Kamis (24/4/2025), dikutip dari Antara.
Ia menyampaikan beragam tausiah yang diberikan ulama kepada pemerintah adalah untuk satu tujuan, yakni agar pemerintah dapat menjalankan tugasnya secara baik demi mewujudkan kesejahteraan bangsa Indonesia.
Sejauh ini, menurut dia, tausiah yang diberikan ulama kepada Pemerintah Indonesia ada yang dijalankan, tetapi ada pula yang belum dijalankan. "Saya kira ada yang diterima. Ada yang belum diterima," kata Ma'ruf Amin.
Mantan Ketua Umum MUI itu mengatakan ulama tidak boleh berhenti memberi nasihat meski belum didengar. "Kalau diterima, Alhamdulillah. Kalau belum diterima, tausiah lagi. Tausiah untuk sabar. Artinya, tidak berhenti," ucapnya
Berikutnya, Ketua Dewan Pertimbangan MUI itu juga mengingatkan saat ini manusia sudah berada di era post truth atau era pasca-kebenaran. Pada era ini, lanjutnya, kebenaran dan kebatilan tidak dapat dibedakan karena adanya kecanggihan media.
Oleh sebab itu, Ma'ruf Amin mendorong agar para ulama senantiasa memberikan tausiah sebagai sarana untuk mengingatkan kebenaran bagi umat.