Beberapa Negara yang Rakyatnya Bekerja Seks di Indonesia

| 30 Jul 2020 16:29
Beberapa Negara yang Rakyatnya Bekerja Seks di Indonesia
Ilustrasi pekerja seks

ERA.id - Korban tindak pidana perdagangan orang di Indonesia jumlahnya cukup besar. Bukan cuma itu, Indonesia juga menjadi "pasar" orang dari China, Thailand, Uzbekistan, Ukraina, dan beberapa negara lain untuk eksploitasi seksual.

Hal itu disampaikan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga. "Penyebab Indonesia menjadi negara asal karena merupakan negara dengan populasi penduduk yang padat. Secara kuantitatif, masih terdapat penduduk miskin dan sulit mencari pekerjaan," katanya, Kamis (30/7/2020).

Para korban asal Indonesia diperdagangkan ke sejumlah negara antara lain Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Taiwan, Jepang, Timur Tengah, dan beberapa negara Eropa serta wilayah seperti Hong Kong.

"Indonesia menjadi negara tujuan perdagangan orang di antaranya karena merupakan negara tujuan pariwisata dunia," katanya.

Fenomena tindak pidana perdagangan orang yang sering terungkap di Indonesia dalam persidangan, menurut Menteri PPPA, sebagian besar untuk tujuan eksploitasi seksual, yaitu pelacuran, pedofilia, dan eksploitasi tenaga kerja, baik di dalam dan luar negeri untuk bekerja di tempat kasar dengan upah rendah, perkebunan, buruh, dan lain-lain.

Menurut data Kementerian Sosial sejak 2016 hingga Juni 2019 terdapat 4.906 korban tindak pidana perdagangan orang di Indonesia.

Sementara itu, data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyatakan selama Januari 2019 hingga Juni 2020, terdapat 155 kasus tindak pidana perdagangan orang dengan 195 korban perempuan dan anak. Dari jumlah itu, sekitar 65 persen atau 101 kasus adalah eksploitasi seksual.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengadakan dialog nasional bertema "Mari Lawan Sindikat Perdagangan Orang dan Akhiri Perdagangan Orang" dalam rangka Hari Dunia Antiperdagangan Orang bekerja sama dengan International Organization for Migration (IOM).

Rekomendasi